JAKARTA, DISWAY.ID -- Kebutuhan air bersih di Jalur Gaza, Palestina semakin memprihatinkan.
Para pengungsi Palestina kini terbagi di wilayah utara dan selatan Gaza.
Jumlah pengungsi semakin meningkat seiring perang Israel-Hamas kian memanas.
BACA JUGA:Perusahaan Penyedot Debu Godfreys Vacuums Bangkrut Setelah Hampir 1 Abad Berdiri
Terutama kondisi di pengungsian Jabaliya di utara Gaza, ribuan pengungsi tak bisa menikmati air bersih.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia Christian Lindmeier mengatakan warga sipil rentan terhadap kematian.
Pasalnya pasokan makanan dan air bersih sangat terbatas di Gaza.
Belum lagi ancaman rudal dan peluru militer Israel, setiap menitnya mengancam mereka.
BACA JUGA:Apa itu Tower 22? Pos Terdepan AS di Yordania Menjadi Sasaran Serangan Pesawat Tak Berawak
"Orang-orang di Gaza bertahan hidup dengan bencana kemanusiaan.
"Mereka rentan terhadap kematian karena kelaparan, kehausan, kurang gizi, atau terkena peluru, cedera, bangunan runtuh di atas kepala mereka," terangnya.
Konsumsi Air Minum Memprihatinkan
Bagaimana tidak, warga sipil Palestina terpaksa harus mengonsumsi air seadanya.
Setidaknya warga Palestina memerlukan pasokan air sebanyak 15 liter per hari.
Air tersebut dipergunakan untuk kebutuhan minum, mandi dan bersih-bersih.