Apa itu Tower 22? Pos Terdepan AS di Yordania Menjadi Sasaran Serangan Pesawat Tak Berawak

Apa itu Tower 22? Pos Terdepan AS di Yordania Menjadi Sasaran Serangan Pesawat Tak Berawak

Apa itu Tower 22? Pos Terdepan AS di Yordania Menjadi Sasaran Serangan Pesawat Tak Berawak -Screenshoot/YouTube-

JAKARTA, DISWAY.ID - Militer Amerika Serikat mengumumkan pada hari Minggu bahwa tiga tentara AS tewas dan sedikitnya 34 orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan Tower 22, Minggu kemarin.

Tower 22 adalah sebuah pos logistik terpencil di dekat perbatasan Yordania-Suriah.

Serangan tersebut mendapat reaksi keras dari Washington dan Presiden Joe Biden berjanji untuk meminta pertanggungjawaban para penyerang.

BACA JUGA:CNN Filipina Tutup 31 Januari 2024, Ratusan Pegawai Terdampak

BACA JUGA:Serangan Drone di Pangkalan AS Tower 22 Habisi 3 Tentara dan 34 Lainnya Terluka, Begini Respon Iran

Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung kelompok bersenjata yang didukung Iran di wilayah tersebut, mengklaim serangan tersebut.

Mereka mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan tanggapan atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 26.000 orang.

Apa itu Tower 22 dan Dimana Lokasinya?

Tower 22 menampung pos logistik kecil AS, terletak di timur laut Yordania dekat perbatasan dengan Irak dan Suriah.

BACA JUGA:Lukisan Mona Lisa Ternoda Kuah Sup, Ulah Aktivis Lingkungan yang Kesal

BACA JUGA:Arab Saudi Izinkan Konser Musik Undang Musisi Dunia, Aturan Alkohol Ketat Tetap Berlaku

Informasi publik tentang pos terdepan terbatas, namun menurut laporan media, Tower 22 berfungsi sebagai pusat pasokan untuk garnisun al-Tanf AS di dekatnya  yang terletak di seberang perbatasan Suriah.

Setidaknya 350 tentara Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS juga ditempatkan di sana, dan tidak jelas jenis senjata apa yang disimpan di pos terdepan dan sifat pertahanan udara yang digunakan.

Sejak awal perang Suriah pada tahun 2011, Washington telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membantu Amman membentuk sistem pengawasan rumit yang dikenal sebagai Program Keamanan Perbatasan untuk membendung infiltrasi pejuang bersenjata dari Suriah dan Irak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: