Jelang Debat Capres Kelima, Pakar Tagih Janji Paslon Soal Reformasi Agraria yang Masih Amburadul

Sabtu 03-02-2024,12:00 WIB
Reporter : Fandi Permana
Editor : Fandi Permana

"Salah satunya telah terjadi alih fungsi pertanian, sengketa, konflik tanah yang sangat merugikan masyarakat. Kemiskinan dan pengangguran dimana-mana. Pada akhirnya terjadi kesenjangan sosial sehingga ada ‘petani-petani berdasi’,” ucap Aartje.

Hal itu pula yang disayangkan Aartje karena jelang kontestasi pemilihan presiden, ketiga paslon masih kurang dalam menyampaikan program reforma agraria. Padahal, isu ini amat penting dijadikan perhatian bagi mereka. 

“Kita perlu mendapatkan pemimpin yang progresif yang dapat menyelesaikan isu-isu ketimpangan dalam melaksanakan reforma agraria,” kata Aartje.

BACA JUGA:Singgung Lahan yang Makin Berkurang, Mahfud MD: Orang Desa Tak Mau Bertani Karena Rugi Terus

BACA JUGA:Umpatan Prabowo Soal Lahan 340 Ribu Hektar Dicuekin Timnas AMIN: Gak Usah Ditanggapi, yang Waras Ngalah

Ketua PK-HASA itu menilai, salah satu penyebab kemiskinan di Indonesia adalah lemahnya struktur reforma agraria.

“Rendahnya akses petani terhadap tanah dan belum optimalnya pendayagunaan sumber lahan sebagai sumber daya pertanian. Itu sangat lemah sekali,” pungkas Dosen di Universitas Kristen Indonesia itu.

Kategori :