"Dengan mengundang masyarakat luas dan media, kami ingin menunjukkan bahwa kolaborasi ini bukan hanya tentang pembersihan, tapi sebuah gerakan untuk kesadaran lingkungan," jelas Andrian.
Salah satu inovasi yang diperkenalkan dalam kampanye ini adalah penggunaan limbah APK menjadi produk daur ulang yang bernilai.
"Kami terinspirasi oleh pesan Alm. Bapak Doni Monardo, 'Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita'. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengubah limbah APK menjadi tote bag yang akan digunakan dalam aksi ini," terang Andrian.
Hasil limbah APK akan dibawa ke lokasi pengolahan lebih lanjut dan dibuat menjadi tote bag serta Gate BNPB dari material daur ulang, sebagai simbol perlindungan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Untuk lebih lanjut mengenai kampanye ini dan bagaimana masyarakat dapat berpartisipasi, ikuti tagar #KitaJagaAlamJagakita dan @progresif.idn dan @langitbirupertiwi di media sosial.
Gerakan pelestarian lingkungan ini juga didukung mantan kuasa hukum Bharada E pada kasus Ferdy Sambo, Ronny Talapessy. Ronny turur terlibat pada Kampanye Hijau ini karena mengaku terpanggil membersihkan lingkungan Jakarta dari APK partai.
"Kampanye ini merupakan langkah awal dari serangkaian aktivitas yang kami sepakati untuk mengedukasi publik tentang pentingnya sustainability dan pengelolaan limbah kampanye, baik saat pemilu maupun setelah pemilu," ujar Ronny.
Ronny menambahkan dengan kerja sama antar pemerintah, komunitas dan relawan serta dukungan masyarakat luas. Jakarta diharapkan tidak hanya lebih bersih, tapi juga menjadi contoh nyata masyarakat di Indonesia.
"Kita jangan berhenti dari bersih-bersih APK saja kalau perlu gerakan bersama untuk keberlanjutan serta kampanye hijau dilangsungkan dimanapun dan kapanpun di Indonesia," ujar Ronny.