Fakta-fakta Film Dirty Vote yang Bahas Kecurangan Pemilu, Benarkah Sudutkan Salah Satu Paslon?

Senin 12-02-2024,14:00 WIB
Reporter : Amanda Fanny
Editor : Amanda Fanny

Kecurangan yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif pada Pemilu 2024 terungkap dalam film Dirty Vote, yang sukses menyita perhatian masyarakat di Tanah Air.

Sutradara

Film dokumenter ini disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono. 

Ia merupakan mantan jurnalis yang kerap melakukan liputan investigasi. 

Selain sering mengkritik kebijakan pemerintah melalui film, Dandhy juga dikenal lumayan aktif menyuarakan kritiknya melalui sosial media.

Pada 2014, Dandhy lewat rumah produksi WatchDoc meluncurkan film Ketujuh. 

Kemudian di tahun 2017, menjelang Pilkada DKI Jakarta, Dandhy juga menyutradarai film Jakarta Unfair.

Film Sexy Killers pada tahun 2019 juga dibuat Dandhy di masa tenang Pemilu 2019 lalu. 

BACA JUGA:TKN Tanggapi Film Dirty Vote: Sangat Tidak Argumentative

BACA JUGA:Menggali Sosok Connie Bakrie, Wanita yang 'Ramal' Nasib Prabowo Bakal Mirip Megawati

Jumlah penonton film tersebut tembus 20 juta penonton. 

Sexy Killers membongkar jaringan oligarki di kedua pasangan calon yang berlaga saat itu, Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Demokrasi Hingga Nepotisme

Salah satu pakar hukum yang terlinat dalam film ini, Bivitri Susanti menyebut, Dirty Vote bercerita tentang dua hal, pertama tentang demokrasi yang tidak bisa dimaknai sebatas terlaksananya Pemilu. 

"Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi," ungkapnya.

Kemudian, kedua menceritakan soal kekuasaan yang disalahgunakan, karena nepotisme yang haram hukumnya dalam negara hukum yang demokratis. 

Kategori :