JAKARTA, DISWAY.ID -- Tim pemenangan nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) klaim temukan indikasi kecurangan di Sumatera dan Kalimantan.
Menurut Ketua Tim Hukum Timnas AMIN Ari Yusuf, para kepala desa (Kades) di dua daerah tersebut disebut telah memobilisasi warga.
Katanya, Kades-kades di Sumatera dan Kalimantan telah menekan warganya untuk tidak datang ke TPS pada 14 Februari 2024.
BACA JUGA:Segini Dana Transferan yang Diterima Jika Lolos KIP Kuliah, Ada Bantuan Biaya Hidup
BACA JUGA:Fasilitasi Hak Suara, 75 Tahanan di Rutan KPK Nyoblos di Sejumlah TPS Khusus
"Laporannya sampai saat ini sudah masuk ke kami seperti itu," katanya di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024.
Menurutnya warga-warga ditekan dengan imbalan uang atau praktik politik uang.
"Dengan memberikan imbalan uang, Kades itu meminta untuk supaya mereka tidak dayang ke TPS," jelasnya.
Nantinya, kata Ari, para Kades dan aparaturnya akan melakukan pencoblosan kertas suara untuk memenangkan paslon tertentu.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Putri Candrawati dan Si Kembar Rihana-Rihani Nyoblos Bareng di TPS Khusus di Lapas
BACA JUGA:Jubir Prabowo-Gibran Dapat Ancaman Usai Bicara Soal Pesawat Tempur Mirage
"Sementara kertas suaranya dicoblos semua oleh Kades atau perangkatnya untuk calon tertentu," ungkapnya.
Ari memberikan contoh jika kejadian ini di Papua, praktik ini disebut Noken. Tapi temuan Timnas AMIN bukan di Papua.
Indikasi upaya kecurangan para Kades ini diduga terjadi di Sumatera dan Kalimantan.
Namun demikian Ari tidak merinci Kota/Kabupaten Sumatera dan Kalimantan mana skenario dugaan kecurangan ini akan dilakukan.