Terungkap Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Miskin, Studi Terbaru Bongkar Hasil Penelitiannya

Selasa 20-02-2024,07:22 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah studi baru dari Universitas Glasgow menyebar survei kepada orang-orang tentang apa yang membuat seseorang terlihat seperti orang kaya.

Penelitian ini dinilai berdasarkan penilaian dangkal untuk mengetahui bagaimana perbedaan wajah orang kaya dan miskin.

Penelitian yang dilakukan terhadap peserta berkulit putih dari budaya Barat ini menentukan fitur wajah apa yang dikaitkan dengan status sosial tinggi atau rendah, yang didasari pada persepsi masyarakat saja.

Temuan yang diterbitkan dalam APA Journal of Experimental Psychology ini menyimpulkan bahwa ada ciri-ciri orang kaya.

BACA JUGA:Penelitian Sebut Ganja Bisa Jadi 'Ancaman Nyata' Jika Dikonsumsi Penderita Anxiety

Dari hasil survei, orang dengan wajah yang lebih sipit, mulut yang tersenyum lebar, alis yang terangkat, jarak mata yang rapat, dan kulit yang cerah dan hangat akan terlihat lebih seperti orang kaya.

Orang-orang juga mengasosiasikan fitur wajah ini dengan kepercayaan, kompetensi, dan kehangatan.

Sementara itu, orang-orang dengan wajah lebih lebar, lebih pendek dan datar serta mulut yang lebih rendah dan kulit yang lebih dingin dipandang sebagai kelas bawah.

Orang yang memiliki ciri-ciri seperti itu disebut kurang dapat dipercaya dan tidak kompeten.

BACA JUGA:Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Ilegal di Dramaga Bogor, TKN Prabowo-Gibran: Mengaku Mahasiswa Lakukan Penelitian

Meski tidak disebutkan dalam penelitian tersebut, CEO Facebook Mark Zuckerberg dan CEO Amazon Jess Bezos, yang keduanya adalah miliarder, memiliki beberapa fitur yang disebutkan dalam penelitian tersebut.


Perbedaan Wajah Orang Kaya dan Orang Miskn---University of Glasgow

Dikutip dari situs NYPost, Mark Zuckerberg memiliki wajah yang sempit dan Bezos memiliki kulit yang hangat dan kemerahan.

Penulis penelitian berkomentar tentang bagaimana penilaian terhadap penampilan dapat menimbulkan konsekuensi yang merugikan.

"Orang-orang yang dianggap memiliki status sosial tinggi atau rendah juga sering dinilai memiliki sifat-sifat yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Penilaian seperti ini terbentuk bahkan hanya dari penampilan wajah, dan hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang besar, termasuk merugikan mereka yang dianggap berasal dari kelas sosial yang lebih rendah,” ungkap penulis studi, dr. R. Thora Bjornsdottir dalam siaran persnya.

Kategori :