BACA JUGA:Transformasi Pendidikan, Untar Berjaya di Bidang Penelitian hingga PTS Akreditasi Unggul
“Hasilnya menunjukkan bahwa stereotip kelas sosial menjelaskan hubungan antara penampilan wajah dan penilaian terhadap status kelas sosial seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa stereotip yang kita miliki berdampak pada cara kita memandang orang lain – stereotip tersebut membiaskan persepsi kita. Kesan kita terhadap orang lain kemudian bisa menimbulkan keuntungan atau kerugian tertentu bagi mereka,” tambahnya.
Prof Rachael E. Jack, profesor Computational Social Cognition, berharap penelitian ini dapat menunjukkan bias masyarakat untuk mencegah hal tersebut terjadi di masa depan.
“Penelitian kami menunjukkan bagaimana atribut wajah tertentu memainkan peran penting dalam menghubungkan persepsi kelas sosial dengan stereotip terkait. Temuan-temuan ini tidak hanya berharga untuk memajukan pemahaman kita tentang teori-teori persepsi sosial yang penting, namun juga dapat membantu intervensi di masa depan yang dirancang untuk mematahkan persepsi-persepsi yang bias,” katanya.
Ini bukan satu-satunya penelitian yang mencoba menilai kekayaan seseorang hanya dengan melihat wajahnya.
BACA JUGA:Sering Alami Stres saat Masa Kecil Lebih Berisiko Kena Diabetes, Ini Kata Penelitian
Sebuah studi tahun 2017 dari Universitas Toronto, yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, menemukan bahwa wajah seseorang dapat menunjukkan apakah mereka kaya atau miskin. Penelitian ini melibatkan tebakan kekayaan orang sungguhan berdasarkan foto, dan peserta penelitian menebak dengan akurasi 53%.
"Seiring waktu, wajah Anda secara permanen mencerminkan dan mengungkapkan pengalaman Anda,” kata rekan penulis studi Nicholas Rule.
"Bahkan ketika kita merasa tidak sedang mengekspresikan sesuatu, sisa-sisa emosi tersebut masih ada," sambung Nicholas Rule.