Sering Alami Stres saat Masa Kecil Lebih Berisiko Kena Diabetes, Ini Kata Penelitian

Sering Alami Stres saat Masa Kecil Lebih Berisiko Kena Diabetes, Ini Kata Penelitian

Diabetes-Stres masa kecil berisiko kena penyakit tersebut di masa dewasa-Diabetes.co.uk

JAKARTA, DISWAY.ID - Diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas dipicu stres pada masa kanak-kanak.

Remaja yang sering merasa stres lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas di masa dewasa, berdasarkan penelitian terbaru.

Sebuah studi menemukan bahwa stres pada masa kanak-kanak dapat memicu perkembangan penyakit kardiovaskular di kemudian hari.

Penulis utama Dr Fangqi Guo mengatakan memahami dampak stres yang dirasakan sejak masa kanak-kanak penting untuk mencegah, mengurangi atau mengelola faktor risiko kardiometabolik yang lebih tinggi pada orang dewasa muda. 

BACA JUGA:Angka Diabetes Tinggi, Penting Cek Gula Darah dan HbA1c

“Temuan kami menunjukkan bahwa pola stres yang dirasakan dari waktu ke waktu memiliki dampak luas pada berbagai tindakan kardiometabolik termasuk distribusi lemak, kesehatan pembuluh darah, dan obesitas,” katanya dilansir dari diabetes.co.uk, Selasa 30 Januari 2024. 

Guo menambahkan maka penting menjamin manajemen stres sejak masa remaja sebagai perlindungan kesehatan.

Hampir 25% kematian di Amerika disebabkan oleh penyakit kardiometabolik, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Selama penelitian, tim peneliti dari Southern California Children’s Health Study.

Mereka menggunakan 4 item skala stres yang dirasakan untuk menilai tingkat stres anak-anak.

Para peserta kemudian ditempatkan ke dalam salah satu dari empat kelompok, stres tinggi secara konsisten dari waktu ke waktu, stres menurun dari waktu ke waktu, stres meningkat dari waktu ke waktu, dan stres rendah secara konsisten dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:Buktikan Khasiat Bawang Putih untuk Penderita Diabetes dan Kolesterol

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta dalam kelompok stres tinggi yang konsisten dari waktu ke waktu lebih berisiko terkena penyakit kardiometabolik di masa dewasa muda.

Selain itu, peserta dalam kelompok stres yang tinggi secara konsisten dari waktu ke waktu lebih cenderung hidup dengan kelebihan berat badan dibandingkan dengan kelompok lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads