JAKARTA, DISWAY.ID - Sebanyak 674 mahasiswa dari perguruan tinggi di Provinsi Lampung telah bergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui seleksi Kampus Mengajar angkatan ke-7 tahun 2024. Mereka akan melakukan praktik mengajar selama satu semester di 140 satuan pendidikan yang tersebar di Provinsi Lampung.
Satuan pendidikan tersebut terdiri dari jenjang SD sebanyak 67 sekolah, SMP sebanyak 60 sekolah dan SMK sebanyak 13 sekolah.
Program Kampus Mengajar di Lampung ini merupakan intervensi pemulihan dan transformasi pembelajaran pada satuan pendidikan di daerah.
Salah satu mahasiswa Universitas Lampung, Putri Sabrina, menuturkan harapannya sebagai peserta program Kampus Mengajar angkatan 7.
“Dengan mengikuti Kampus Mengajar harapan saya sebagai mahasiswa, dapat mengetahui secara langsung keadaan siswa, keadaan sekolah, dan melakukan pembelajaran secara langsung, serta dapat belajar mengenai inovasi, mengetahui bagaimana cara pembelajaran di sekolah, dan memberikan inovasi kepada sekolah, baik pembelajaran literasi ataupun numerasi,” tuturnya dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Ini Keunggulan Pertukaran Mahasiswa dalam Kampus Merdeka, Berikut Modulnya
Pelepasan para mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan ke-7 di Provinsi Lampung dilakukan oleh Direktur SMA Kemendikbduristek, Winner Jihad Akbar, di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung, pada Senin 19 Februari.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, kepala sekolah sasaran Kampus Mengajar, koordinator perguruan tinggi, perwakilan Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten Provinsi Lampung, dan Dosen Pembimbing Lapangan.
Dalam sambutannya, Jihad mengatakan bahwa Kampus Mengajar merupakan program prioritas yang bertujuan untuk mengurangi dampak learning loss yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-19, khususnya di bidang literasi dan numerasi.
“Kita perlu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Kemendikbudristek ingin mengembangkan inisiasi program pemulihan pembelajaran melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka agar pendidikan Indonesia tidak semakin tertinggal. Kita harus mempercepat langkah untuk membuat cara-cara baru dalam meningkatkan pembelajaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi multiplier dalam perubahan dan pemulihan pembelajaran di Indonesia,” ujarnya.
Jihad lalu menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah bergabung dalam program Kampus Mengajar dan telah siap berkontribusi sebagai mitra guru di daerah sekolah sasaran masing-masing. Apresiasi juga ditujukan untuk dosen pembimbing lapangan yang telah mendampingi mahasiswa di lapangan dan telah berkolaborasi dalam pemulihan pembelajaran.
“Semoga perubahan dalam pembelajaran dapat dilanjutkan dan Kampus Mengajar angkatan 7 ini dapat lebih baik lagi dari angkatan sebelumnya,” ujar Jihad.
BACA JUGA:Cagar Budaya Muaro Jambi Direvitalisasi, Bakal Dilengkapi Museum dan Kampus Merdeka
Melalui program Kampus Mengajar, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengabdi di sekolah agar dapat menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran di sekolah yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Selain itu mahasiswa berkesempatan memiliki pengalaman dalam mengeksplorasi program yang beragam sesuai dengan kebutuhan sekolah dan berkontribusi secara langsung sebagai agen perubahan dalam pendidikan Indonesia.