Cagar Budaya Muaro Jambi Direvitalisasi, Bakal Dilengkapi Museum dan Kampus Merdeka

Cagar Budaya Muaro Jambi Direvitalisasi, Bakal Dilengkapi Museum dan Kampus Merdeka

Cagar Budaya-Kawasan Cagar Budaya Muaro Jambi bakal direvitalisasi-Kemendikbudristek

JAKARTA, DISWAY.ID - Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi bakal direvitalisasi.

Nantinya, akan dilengkapi dengan museum dan Kampus Merdeka.

Keseriusan untuk merevitalisasi KCBN Muaro Jambi yang mendapat status warisan budaya nasional melalui penetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No: 259/M/2013 dengan luas kawasan 3.981 hektar, terlihat dari kunjungan jajaran teras Kemendikbudristek ke KCBN Muaro Jambi untuk persiapan revitalisasi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan pihaknya mempersiapkan revitalisasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. 

“Pembangunan fisik, khususnya museum, peletakan batu pertamanya juga akan dilaksanakan pada tahun ini,” jelas Hilmar dalam keterangan resmi Kemendikbudristek. 

KCBN Muaro Jambi tidak hanya untuk melestarikan cagar budaya, tetapi juga keanekaragaman hayati di daerah tersebut.

Oleh sebab itu, penataan KCBN Muaro Jambi menerapkan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam sekitarnya.

BACA JUGA:Dukung Budaya Tarian Daerah, Atlas Beach Club Siapkan Pertujukan Lokal yang Mengakar

Kampus Merdeka Bakal Dibangun 

Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan bahwa revitalisasi juga akan mengoptimalkan program Merdeka Belajar melalui pembangunan fasilitas riset dan studi yang disebut Kampus Merdeka.

Kampus Merdeka akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektar yang di sekitarnya tidak terdapat struktur bangunan candi. 

Kampus ini bukan berupa gedung permanen, melainkan semacam rumah panggung dari kayu.

Di kompleks Kampus Merdeka disediakan pula museum, galeri, laboratorium, dan fasilitas untuk belajar.

“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan secara optimal di KCBN Muaro Jambi mengingat Muaro Jambi telah menjadi pusat pendidikan sejak abad ke-8,” kata Suharti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemendikbudristek