Saat itu juga ia dan sang ibunda sudah menaruh kecurigaan bahwa sang anak meninggal secara tak wajar.
Alasan sang sepupu korban melarang dibuka karena jenazah Bintang sudah suci atau dimandikan.
"Kata sepupu saya sudah suci. Jadi nggak perlu dibuka itu [kain kafanya]. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk," terangnya.
Karena ngotot, kain kafan pun dibuka. Di situlah seketika keluarga Bintang terkejut.
Mia mengatakan, tubuh Bintang dipenuhi luka lebam. Ia juga melihat luka jeratan di leher dan hidung patah.
BACA JUGA:Pamerkan Inovasi Terkini, BMW Motorrad Sabet 2 Penghargaan di IIMS 2024
BACA JUGA:11 Saksi Anak Diperiksa Dugaan Bullying dan Penganiayaan Siswa Binus Serpong
"Saya bilang, 'Astagfirullah'. Luka lebam di sekujur tubuh ditambah ada luka seperti jeratan leher. Hidungnya juga terlihat patah," beber Mia.
Terdapat Luka Sundutan Rokok
Kejinya lagi, Mia juga melihat luka tak kalah kejinya.
Pada bagian dada korban disebut terdapat luka akibat sundutan rokok, lukanya menganga.
Melihat Bintang meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan, Mia dan keluarganya histeris.
BACA JUGA:Pengamat Usulkan Koalisi Perubahan Untuk Mulai Hak Angket Tanpa Menunggu PDI Perjuangan
Mia mengklaim jika kematian Bintang menurutnya bukan karena jatuh. Tapi dianiaya.
"Saya nangis. Ini sudah pasti bukan jatuh, tapi dianiaya," jelasnya.