JAKARTA, DISWAY.ID - Setelah sekian lama rakyat Palestina menderita atas serangan Israel, kali ini dari langit Gaza terlihat bantuan pangan dari militer AS.
AS menerjunkan bantuan pangan pada tanggal 2 Maret, kali pertama ke Gaza, setelah kematian warga Palestina yang mengantre untuk mendapatkan makanan.
Momen ini menggarisbawahi meningkatnya bencana kemanusiaan di daerah kantong pantai yang padat tersebut setelah berbulan-bulan operasi militer Israel.
BACA JUGA:PM Palestina Mohammad Shtayyeh Menyerahkan Pengunduran Diri kepada Abbas atas 'Genosida' di Gaza
Negara-negara lain termasuk Yordania dan Perancis telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza, di mana Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan seperempat dari populasinya – 576.000 orang – berada satu langkah menuju kelaparan.
Pengiriman udara AS menggunakan pesawat angkut C-130, menjatuhkan lebih dari 38.000 makanan di sepanjang garis pantai Mediterania Gaza, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.
Pasukan Yordania juga mengambil bagian dalam operasi tersebut.
“Kami sedang melakukan perencanaan untuk misi pengiriman bantuan udara lanjutan,” kata pernyataan itu.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa bantuan udara tersebut dilakukan di wilayah barat daya Gaza dan kota Mawasi.
BACA JUGA:No Other Land Sabet Penghargaan Festival Film Berlin, Kisah Penderitaan Rakyat Palestina atas Israel
Reaksi AS dan Israel
Gedung Putih mengatakan pada tanggal 1 Maret bahwa serangan udara tersebut akan menjadi upaya berkelanjutan, dan bahwa Israel mendukung tindakan tersebut.
Di bawah tekanan dari dalam dan luar negeri, pemerintahan Biden juga mempertimbangkan pengiriman bantuan melalui laut dari Siprus, sekitar 210 mil laut di lepas pantai Gaza, menurut seorang pejabat AS.
AS selama berbulan-bulan telah menyerukan agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan ke Gaza, namun hal ini ditentang oleh Israel.
Washington mempersenjatai Israel dan menganggapnya sebagai salah satu sekutu terdekatnya di kawasan.