Gregi menjelaskan bahwa pihaknya tidak dapat mengetahui kapan dan dari mana dilakukan pengeditan, di mana hanya Ketua PPK saja yang dapat melakukkan.
Pada awalnya hasil data yang dimasukan kedalam Sirekap seudah sesuai dengan hasil pleno dan tidak ada indikator merah yang menandakan bahwa data sudah sesuai.
“Akan tetapi satu, dua hari kemudian memang ketua saya tidak ada, di mana hari Rabu malam Ketua saya meminta izin pulang karena kakinya sakit, namun pada Kamis serta Jumat sudah ada lagi,” terangnya.
BACA JUGA:Wahana Honda Berikan Pembekalan Untuk Bikers yang Akan Berangkat ke Honda Bikers Day 2023
BACA JUGA:Batik Air Gagal Mendarat di Mamuju, Ratusan Penumpang Kembali ke Makassar
Menurut Gregi adanya ketidak sesuaian data itu bukan di C plano, karena sudah disepakati dan sudah valid dan real.
“Kejadian itu terjadi setelah plano di mana terdapat indikator merah,” tambahnya.
“Pada saat hari Jumat jam 9.30 WIB, itu di freeze itu diluar sepengatahuan kami,” terangnya.
“Saya telepon ke KPU sebagai pengurus teknis, beliau mengatakan bahwa ada perintah dari bang Lukman selaku ketua PPK,” papar Gregi.
BACA JUGA:Cek! Cuaca DKI Jakarta Hari Ini, Senin 4 Maret 2024: Begini Kata BMKG
BACA JUGA:Pagar Teras
“Saya kaget, padahal saat itu saya mengurusi dalah satu warga bahwa adanya maladministrasi di Bekasi Jaya,” ungkapnya
Gregi sendiri tidak dapat menahan tangisnya saat melakukan pengakuan tersebut karena tidak menyangka adanya prektek tersebut yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang diluar kuasanya didalam video yang di posting di akun X @blackshark7890.
Mohon di kawal abang ini karena udah berani jujur ‼️https://t.co/5CIJnU2QwL pic.twitter.com/hymzcgRel9
— Blackshark7890 (@blackshark7890) March 3, 2024