Indonesia Dukung Ekspor Produk Kelistrikan dan Elektronika di ASEAN

Kamis 07-03-2024,23:58 WIB
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah mendukung produk kelistrikan dan elektronika untuk diekspor. 

Pemerintah terus menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung para pelaku usaha ekspor dan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), termasuk untuk produk kelistrikan dan elektronika. 

BACA JUGA:Lagi-lagi, Jokowi Puji Produk Nasabah PNM Mekaar yang Sudah Ekspor

Pemerintah menilai bahwa dengan cara ini, segala kebutuhan dapat diakomodasi dengan cepat dan tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Matheus Hendro Purnomo dalam pertemuan dengan delegasi Indonesia dalam kegiatan Joint Sectoral Committee for Electrical and Electronic Equipment (JSC EEE) ke-37 di Bogor, Jawa Barat, Selasa 5 Maret 2024.

BACA JUGA:Daftar Kurma Asal Israel, Pengekspor dan Cara Membedakannya, Hati-Hati saat Memilih

“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan terus mendukung pelaku usaha ekspor dan LPK termasuk untuk produk kelistrikan dan elektronika. Kementerian Perdagangan akan memastikan seluruh kepentingan nasional dapat diakomodasi dalam forum ini melalui pelibatan kementerian/lembaga, LPK, dan pelaku usaha dalam setiap penyusunan posisi,” kata Hendro.

Dalam pertemuan JSC EEE kali ini, Kementerian Perdagangan mengawal kepentingan nasional dalam pembahasan mengenai keberterimaan produk kelistrikan dan elektronika di ASEAN melalui perjanjian ASEAN Sectoral Mutual Recognition Arrangement for Electrical and Electronic Equipment (ASEAN EE MRA) dan ASEAN Harmonized Electrical and Electronic Equipment Regulatory Regime (AHEEERR).

Hendro menekankan pentingnya untuk seluruh pemangku kepentingan dan pihak terkait memanfaatkan peluang yang tercipta dari perjanjian tersebut.

BACA JUGA:Pupuk Lokal Organik Indonesia Tembus Pasar Ekspor Afrika dan Timur Tengah

“Perjanjian ini berdampak pada turunnya biaya karena penghapusan pengujian ulang di negara tujuan ekspor, penurunan risiko ekspor ulang, pemusnahan produk sebagai akibat ketidaksesuaian mutu produk, serta meningkatnya kepercayaan terhadap mutu produk kelistrikan dan elektronika,” tutur Hendro.

Pertemuan JSC EEE ke-37 ini dilaksanakan secara hybrid mulai dari tanggal 5—6 Maret 2024 dan dihadiri oleh sepuluh negara ASEAN dan Sekretariat ASEAN. Pada pertemuan ini, Indonesia memimpin pertemuan selaku chairman.

Turut hadir sebagai delegasi Indonesia perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, dan Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia (ALSI).

(Bianca Chairunisa)

Kategori :