JAKARTA, DISWAY.ID – Pernyataan mengejutkan dilontarkan oleh Alexander Bortnikov yang merupakan Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia atau FSB.
Amerika dan sekutunya dituding oleh Kepala Dinas Keamanan Federal Rusia aktor penyerangan di Crocus City Hall yang menewaskan ratusan warga Rusia pada Jumat 21 Maret malam.
Bortnikov mengatakan jika Amerika, Ingris dan Ukraina berada dibalik penyerangan yang hingga saat ini dikabarkan sebanyak 137 dinyatakan meninggal dunia.
Pernyatan dari Bortnikov disampaikan setelah Vladimir Putin selaku Presiden Rusia mengatakan bahwa ISIS selalu menyerang negara yang menjadi musuh dari Amerika.
BACA JUGA:Kuasa Hukum Ria Ricis Sebut, Teuku Ryan Minta Jatah Hak Asuh dan Nafkah Anak
"Kami yakin ini benar. Bagaimanapun, kami berbicara tentang informasi faktual yang kami miliki,” terang Bortnikov.
Bortnikov menjelaskan bahwa ini merupakan sebuah informasi umum di mana Amerika, Ingris dan Ukraina punya catatan panjang tentang hal tersebut.
Bahkan Bortnikov sangat yakin jika Ukraina telah telah membuktikan bahwa mereka cukup mampu melakukannya.
"Apa yang diharapkan dilakukan untuk menunjukkan kemampuannya? Mereka diperkirakan akan melakukan sabotase dan aksi teroris dari belakang,” tambahnya.
BACA JUGA:Mantap! Indonesia Bungkam Vietnam 3-0 di Kandang Sendiri
BACA JUGA:Jokowi Resmikan 4 Bandara di Sulawesi, Termasuk di Palu Imbas Gempa Bumi 2018
“Ini adalah tujuan dari kepala dinas khusus Ukraina, Inggris dan Amerika, di mana mereka telah berulang kali melakukannya menyebutkan hal ini," tegasnya.
“Mereka menunjukkan bahwa ada sejumlah besar informasi di ruang publik yang menunjukkan bahwa Barat dan Ukraina bermaksud menimbulkan kerugian yang lebih besar terhadap negara kita,” paparnya.
“Mereka telah melakukan serangan dengan pesawat tak berawak, serangan kapal tak berawak di laut dan serangan kelompok penyabot serta organisasi teroris ke wilayah kami,” tegas Bortnikov.