Akan tetapi Houthi juga sempat mengatakan pada Tiongkok dan Rusia awal bulan ini bahwa kapal dua negara tersebut dapat berlayar melalui Laut Merah dan Teluk Aden tanpa diserang.
Sebagai imbalannya, kedua negara dapat memberikan dukungan politik kepada Houthi di badan-badan seperti Dewan Keamanan PBB.
Houthi merupakan sebuah kelompok di Yaman yang menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris.
BACA JUGA:Kementerian PUPR Sediakan 33 SPKLU di Rest Area Jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera
BACA JUGA:Update Jadwal Imsakiyah Wilayah Jabodetabek Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Dalama serangan yang dilakukan oleh Houthi, rudal meraka sempat meledak di dekat kapal yang mengangkut minyak Rusia di dekat Yaman pada akhir Januari lalu.
Hal ini terjadi beberapa hari setelah juru bicara Houthi mengatakan kepada surat kabar Rusia bahwa kapal dagang Rusia dan Tiongkok tidak perlu takut terhadap serangan.
Kelompok Houthi juga menembakkan rudal ke kapal tanker minyak milik Tiongkok Huang Pu pada hari Sabtu lalu.
Sejak serangan Houthi, sebagian besar perusahaan pelayaran Barat menghindari selat tersebut dan berlayar mengelilingi Afrika bagian selatan.
BACA JUGA:1.300 Petugas Astra Infra Dilengkapi Armada Patroli, Derek Hingga Ambulance
BACA JUGA:Kementerian PUPR Sediakan 33 SPKLU di Rest Area Jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera
Dalam memberikan perlindungan, kapal perang Amerika dan Inggris di Laut Merah telah menyerang sasaran Houthi di Yaman.
Houthi juga mendapatkan dukungan dari Iran lain selain Rusia dan Tiongkok, bahkan ketiga negara ini juga telah menjalani latihan angkatan laut bersama di Samudera Hindia beberapa waktu lalu.