Israel Bantah Bunuh WCK, Pekerja Bantuan Sengaja Dijadikan Sasaran Pembantaian di Gaza

Jumat 05-04-2024,07:36 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID - Seorang menteri kabinet Israel membantah klaim, bahwa pasukan Israel sengaja menargetkan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK) di Gaza.

Pendiri WCK José Andrés menuduh Israel menargetkan pekerjanya "secara sistematis, mobil demi mobil".

Nir Barkat, menteri perekonomian Israel, mengatakan bahwa tuduhan Andrés "tidak masuk akal".

BACA JUGA:Israel Aktifkan Pertahanan Udara Usai Iran Ancam Balas Dendam, Buntut Serangan Udara Kantor kedutaan di Suriah

BACA JUGA:Iran Dapat Pesan dari Amerika Jelang Serbu Israel: Pangkalan Kami Jangan Ditarget

Israel mengatakan serangan yang menewaskan para pekerja tersebut adalah sebuah kesalahan besar, dan berjanji akan melakukan penyelidikan.

Pada hari Rabu, Andrés mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa apa yang dilakukan pasukan Israel bukanlah sebuah

"situasi sial dimana, oops, kami menjatuhkan bom di tempat yang salah".

Dalam wawancara terpisah dengan berita Channel 12 Israel, koki selebriti keturunan Spanyol-Amerika ini mengatakan "itu benar-benar serangan langsung terhadap kendaraan yang ditandai dengan jelas yang pergerakannya diketahui oleh semua orang di IDF (Pasukan Pertahanan Israel)".

Menyusul komentar Andrés, Nir Barkat mengatakan kepada BBC bahwa Israel "sangat menyesal" atas pembunuhan tujuh pekerja bantuan tersebut, namun "sayangnya, dalam perang terjadi tembak-menembak".

BACA JUGA:Totalitas! Presenter Berita Tetap Live di TV saat Gempa Taiwan, Puing Studio Runtuh, Kamera Goyang

BACA JUGA:Gempa Taiwan Guncang Apartemen YouTuber: Terbesar dan Paling Dahsyat!

Ia mengatakan, ini adalah bagian dari perang, kami melakukan segala yang kami bisa agar hal ini tidak terjadi dan belajar dari kejadian tersebut dan memastikan hal tersebut tidak terjadi lagi.

Pembunuhan tersebut telah menuai kecaman internasional yang luas. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak “menuntut penyelidikan independen yang menyeluruh dan transparan”.

Sementara Presiden AS Joe Biden menuduh Israel tidak berbuat cukup untuk melindungi pekerja bantuan dan warga sipil.

Kategori :