JAKARTA, DISWAY.ID - Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit Arbovirus.
Dikutip dari laman Departemen Kesehatan New York, penyakit arbovirus adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan arthropoda (serangga) yang terinfeksi seperti nyamuk dan kutu.
Takeda mendukung kolaborasi internasional dalam mengatasi ancaman arbovirosis global.
BACA JUGA:Waspada! 70% Kasus DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari Anak Usia SD dan SMP
Angka kejadian penyakit Arbovirus di Indonesia meningkat beberapa waktu terakhir, DBD saja per minggu ke-14 di bulan April 2024 tercatat 60.296 kasus dengan 455 kematian, naik dari tahun sebelumnya di minggu ke-17 yaitu 28.579 kasus dengan 209 kematian
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Kesehatan Brasil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya strategis guna mencegah peningkatan insiden penyakit yang disebabkan oleh nyamuk di seluruh dunia, termasuk DBD, melalui pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024
PT Takeda Innovative Medicines mengumumkan dukungannya terhadap penyelenggaraan International Arbovirus Summit 2024 yang diselenggarakan hari ini di Kura Kura, Bali.
Acara yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan Kementerian Kesehatan Brasil ini bertujuan untuk mengatasi lonjakan penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk yang mulai mengkhawatirkan di seluruh dunia, khususnya infeksi demam berdarah yang meningkat tajam di Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Timur Tengah beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Kasus DBD di Jakarta Selatan April Ini Turun Signifikan
Dilaksanakan di Akademi GISAID di kawasan kampus United in Diversity (UID) di Bali, acara ini berfungsi sebagai platform penting untuk memajukan strategi pengendalian penyakit arbovirus, mengeksplorasi perkembangan vaksin terkini, serta menerapkan surveilans genom global guna memantau efektivitas intervensi dan evolusi virus.
Dr. Nikki Kitikiti, Vaccine Policy, Takeda Pharmaceuticals International, menegaskan komitmen Takeda dalam melawan demam berdarah dengue (DBD) di dunia, sebagai mitra jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian dalam bidang pengembangan vaksin dan obat-obatan inovatif.
"Demam berdarah dengue menimbulkan beban yang signifikan bagi keluarga, sistem kesehatan, dan ekonomi. Mengingat DBD dapat menjangkit siapa saja, tanpa pandang bulu, penanggulangan DBD memerlukan pendekatan yang terintegrasi dan kemitraan lintas-sektor yang kuat. Untuk itu, kami sangat gembira dapat memberikan kontribusi kami pada acara International Arbovirus Summit 2024 ini, dan mendukung pemerintah untuk merumuskan strategi pengendalian penyakit arbovirus, termasuk DBD. Melalui inisiatif ini, kami berharap apa yang kita lakukan ini dapat memuluskan jalan kita untuk mencapai tujuan WHO ‘nol kematian akibat akibat DBD’ pada tahun 2030," papar Dr. Nikki.
BACA JUGA:Anak Fairuz Arafiq Sempat Kritis Karena Terinfeksi DBD
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan Indonesia perlu menyusun strategi untuk mengatasi masalah Arbovirosis ini, serta menjadi lebih terbuka terhadap potensi pendekatan yang perlu kita ambil.
International Arbovirus Summit Indonesia 2024 merupakan implementasi kolaborasi internasional dalam membantu negara-negara meningkatkan kesiapan, pencegahan, dan penanganan Arbovirus.