TOKYO, DISWAY.ID – DKI Jakarta sepakat dengan Jepang untuk fokus pada pembangunan Transit Oriented Development (TOD).
Penjabat (Pj.) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono mendampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dalam kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, untuk membahas kerja sama di bidang transportasi.
Termasuk proyek investasi transportasi MRT Jakarta.
Heru Budi menyampaikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung pembangunan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Kota Jakarta melalui kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Jepang.
"Selama 24-25 April 2024, saya mendampingi Menteri Perhubungan RI Budi Karya, terkait dengan konsep pembangunan Jakarta ke depan," ujar Heru Budi, Kamis, 25 April 2025.
BACA JUGA:Dukung Heru Tuntaskan Banjir, Milenial Jakarta: Gak Usah Dengar Suara Nyinyir
Heru mengungkapkan, pembangunan itu antara lain adalah pembangunan TOD bersama para investor dari Jepang dan juga tentunya dari dalam negeri yang saat ini sedang berlangsung.
Mantan Walikota Jakarta Utara itu mengatakan, kerja sama pembangunan dengan konsep TOD di Kota Jakarta bersama Pemerintah Jepang sangat dapat diandalkan dalam pertumbuhan investasi pembangunan di Jakarta.
Hal itu juga menunjukkan komitmen Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Jepang untuk membangun Kota Jakarta yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
"Kerja sama tersebut diawali dengan pembangunan MRT yang didukung oleh Pemerintah Jepang. Saya ucapkan terima kasih kepada Duta Besar Jepang dan Menteri Perhubungan yang telah terus-menerus membangun Jakarta dengan konsep TOD dan untuk kedepannya," ucapnya.
"Sekali lagi terima kasih. Saya dari Tokyo menyampaikan sukses Jakarta untuk Indonesia," tukasnya.
BACA JUGA:Heru Budi Kaget, Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur Capai Rp 22 Miliar, 'Saya Belum Tahu'
Apa itu TOD?
Dikutip dari laman resmi Setkab RI, Transit Oriented Development atau lebih dikenal dengan sebutan TOD merupakan pengembangan yang mengintegrasikan desain ruang kota untuk menyatukan orang, kegiatan, bangunan, dan ruang publik melalui konektivitas yang mudah dengan berjalan kaki ataupun bersepeda serta dekat dengan pelayanan angkutan umum yang sangat baik ke seluruh kota.