Indonesia Usul Pengurangan Pembayaran Proyek KF-21 pada Korea Selatan

Senin 06-05-2024,12:46 WIB
Reporter : Subroto Dwi Nugroho
Editor : Subroto Dwi Nugroho

Badan pesawatnya lebih siluman dibandingkan pesawat tempur generasi keempat mana pun , namun saat ini, pesawat tersebut tidak memiliki ruang internal seperti pesawat tempur generasi kelima.

Teluk internal mungkin diperkenalkan kemudian dalam pengembangan. 

BACA JUGA:Gelombang Panas Melanda Asia Tenggara, di Thailand Makan Korban 30 Orang Tewas

BACA JUGA:Pemimpin Iran Ali Khamenei Marah Liat Gelagat Arab Saudi dan Israel Jalin Hubungan Dekat

Program ini dipimpin oleh pemerintah Korea Selatan yang memegang 60 persen saham program tersebut.

Indonesia mengambil 20 peresen saham dalam program ini pada tahun 2010 dan berpartisipasi dalam program tersebut melalui Dirgantara Indonesia sejak dimulainya pengembangan KF21 pada tahun 2011, dan 20 persen sisanya dipegang oleh mitra swasta termasuk pabrikan Korea Aerospace Industries (KAI).

KAI KF-X merupakan program pengembangan jet tempur domestik kedua Korea Selatan, setelah FA-50.

Pada April 2021, prototipe pertama selesai dibangun dan diresmikan pada upacara peluncuran di kantor pusat KAI di Bandara Sacheon 

KF-21 diberi nama Boramae elang muda atau elang yang bertarung.

BACA JUGA:Amerika dan Inggris Serang Yaman, Lima Rudal Jatuh di Bandara Internasional Hodeidah

BACA JUGA:Israel Bangun Kubah Siber untuk Lawan Peretas Iran, IDF: Ini Adalah Perang Tidak Terlihat

Uji terbang pertama dilakukan pada 19 Juli 2022, dengan produksi dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2026. 

Setidaknya 40 pesawat direncanakan akan dikirim pada tahun 2028, dan Korea Selatan memperkirakan akan mengerahkan 120 pesawat tersebut pada tahun 2032, dan juga akan tersedia untuk pasar ekspor.

Kategori :