Para istri yang mengikuti suami bekerja di Jakarta lantas memutuskan untuk membukan usaha, dengan mendirikan warung makan yang disebut warteg.
Di Jakarta sendiri terdapat salah satu warteg populer yang berdiri sejak tahun 1996 bernama Warteg Kharisma Bahari.
Warteg Kharisma Bahari didirikan oleh seorang pria bernama Sayudi di Jakarta Selatan, ia membangun warteg pertamanya tersebut dengan nama MM (Modal Mertua).
BACA JUGA:Viral Pria Kribo Makan Seenaknya Bayar Seenaknya di Warteg Jakpus, Pemilik Curhat: Ngelunjak!
BACA JUGA:Gandeng Warteg, Alfamart Bagikan 35.000 Paket Buka Puasa untuk Duafa
Nama tersebut dicetuskan usai dirinya mendapat modal pinjaman dari mertua berupa sertifikat rumah.
Setelah 25 tahun mendirikan usaha warteg, Sayudi kini telah memiliki 400 cabag warteg dengan tiga merek dagang yakni Kharisma Bahari, Mamoka Bahari, dan Warteg Subsidi.
Ciri Khas Bangunan Warteg
Ciri khas bangunan warteg yang memiliki dua pintu sisi kanan dan kiri.-wartegkharismabaharigroup.com-
Rumah makan warteg biasanya rata-rata berukuran 15-20 meter dengan warna cat biru.
Warna biru sendiri menyimbolkan lautan, sebab Kota Tegal merupakan kampung halaman dengan daerah yang dekat dengan pesisir pantai.
Selain itu, warteg memiliki simbolis tata letak di mana pintu sisi kanan dan kiri bangunan menjadi ciri khasnya.
BACA JUGA:Sandiaga Uno Dorong Warteg Semakin Mendunia
BACA JUGA:Akibat Gas Bocor Bangunan Warteg di kawasan Jatinegara Jaktim Habis Dilalap SI Jago Merah
Penempatan kedua pintu tersebut mengandung makna rejeki, karena dinilai efektif mencegah atrean panjang dari pembeli.
Tak hanya itu, bangunan yang tidak begitu luas membuat pemanfaatan lahan yang kecil sangat diperhatikan hingga pembeli dapat keluar masuk tanpa harus berdesakan satu sama lain.