JAKARTA, DISWAY.ID - Sebagai salah satu dari tiga kamar dagang yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers, Dubai International Chambers berhasil mengadakan banyak pertemuan bisnis bilateral antara perusahaan-perusahaan dari Indonesia dan Dubai pada tahap pertama misi perdagangan selama satu minggu ke Asia Tenggara.
Pelaku bisnis Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertemu dengan perwakilan dari 17 perusahaan dari Dubai yang beroperasi di berbagai sektor.
Di antaranya sektor makanan dan minuman, konstruksi, perawatan kesehatan, teknologi informasi, solusi lingkungan, manajemen sumber daya manusia, parfum, dan kosmetik.
Dalam hari pertama, forum bisnis khusus di Jakarta menampilkan tema “Doing Business with Indonesia” yang diselenggarakan dengan dukungan dari Kedutaan Besar Uni Emirat Arab di Jakarta, Kementerian Investasi Indonesia, dan Kadin. Forum yang informatif ini dihadiri oleh sejumlah pejabat VIP, pemimpin bisnis, dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang tertarik untuk menjelajahi peluang kemitraan dengan komunitas bisnis di Dubai.
Dalam sambutannya, Yang Mulia Mohammad Ali Rashed Lootah, Presiden dan CEO Dubai Chambers, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membangun kerja sama antara komunitas bisnis di Indonesia dan Dubai yang menguntungkan dan mencapai tujuan bersama.
BACA JUGA:Mantap! Microsoft Investasi Rp 28 Triliun di Indonesia, Bantu Percepat Pembangunan Smart City di IKN
BACA JUGA:Presiden Uni Emirat Arab Meninggal, Putra Mahkota Abu Dhabi MBZ Bakal Berkuasa
"Tahun lalu, kami membuka kantor di Jakarta, yang berfokus pada memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta di Indonesia. Tim kami juga memberikan dukungan komprehensif kepada perusahaan-perusahaan lokal yang ingin mengembangkan bisnisnya ke Dubai dan memanfaatkan lokasi strategis emirat ini sebagai peluncuran bagi ambisi global mereka," Ujar H.E Lootah.
Peningkatan perdagangan dan investasi bilateral pasca Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement, atau IUAE–CEPA) setahun silam. Perjanjian perdagangan tersebut juga menghapus hambatan tarif baik barang dan jasa.
Dalam lima tahun ke depan, perdagangan bilateral non-migas tahunan diproyeksikan bisa meningkat hingga mencapai USD 10 miliar (atau senilai Rp 159,6 triliun – kurs Rp 16.080).
BACA JUGA:CEO Microsoft Dikabarkan Bakal Datang ke Indonesia untuk Investasi Lebih Rp14 Triliun
BACA JUGA:Indonesia Segera Miliki Pabrik Motor Listrik di Jateng, Nilai Investasi USD 120 Juta
Hingga akhir tahun lalu, 99 perusahaan Indonesia terdaftar sebagai anggota Dubai Chambers. Dengan bergabungnya perusahaan Indonesia, mereka mendapatkan beragam manfaat dari berbagai dukungan bisnis dan inisiatif yang disediakan oleh kamar dagang.