BACA JUGA:Sultan! Ini Tipe Samsung Galaxy S24 yang Laris Manis di Indonesia
BACA JUGA:Samsung Ungkap Keunggulan Exynos 2400 di Galaxy S24 dan S24+
Kendati demikian, terdapat salah satu tantangan Utama dalam mengembangkan perangkat punak peningkat baterai.
Tantangan tersebut adalah mencapai keseimbangan antara optimalisasi daya dan kinerja perangkat.
Pasalnya, aplikasi penghemat daya tradisional kerap kali disertai dengan kelemahan.
Contohnya, penurunan kecepatan pemrosesan tau keterbatasan kemampuan jaringan.
Meski begitu, Battery AI bertujuan untuk mengatasi keterbatasan tersebut dengan berfokus untuk menghilangkan tugas-tugas latar belakang yang membutuhkan banyak sumber daya.
BACA JUGA:Apple-Samsung Lewat, Ini 15 HP Terlaris Sepanjang Sejarah di Dunia, Pernah Pakai?
Di mana strategi itu berpotensi merevolusi manajemen daya pada ponsel pintar.
Battery AI juga berupaya untuk memperpanjang masa pakai baterai Galaxy S25 series tanpa memaksa pengguna mengorbankan kecepatan, kemampuan jaringan, atau fungsi penting lainnya.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengelola sumber daya system secara cerdas dan mengidentifikasi proses latar belakang yang tidak perlu.