JAKARTA, DISWAY.ID - Timnas Indonesia terus-menerus melakukan naturalisasi pemain yang memiliki darah Indonesia.
Seperti diketahui, Skuat Garuda mulai gencar kembali untuk menaturalisasikan pemain untuk memperkuat tim asuhan Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Budi Sudarsono Soroti Kurangnya Striker Lokal Timnas Indonesia Berkualitas: Jangan Takut Bersaing!
BACA JUGA:Taktik Shin Tae-yong Lapisi Krisis Lini Belakang, Jelang Laga Krusial Timnas Indonesia U-23
Pengamat Sepak Bola Indonesia, Akmal Marhali mengatakan harus membatasi diaspora untuk menjaga pembinaan sepak bola Indonesia agar timnas Indonesia menjadi kuat, dan tangguh.
"Tim nasional yang kuat lahir dari pembinaan yang hebat dan kompetisi yang sehat. Kalau pembinaannya tidak hebat, kompetisi tidak sehat sulit kita untuk bisa melahirkan tim nasional yang kuat," kata akmal saat dihubungi, 7 Mei 2024.
"Program naturalisasi ini menurut saya tidak kemudian harus dijadikam acuan dalam membangun sepak bola Indonesia, Ini kan gambaran kalau kita itu males melakukan pembinaan dan membangun kompetisi Sehingga. Kemudian dijadikan jalan pintas, seolah-olah dengan cara naturalisasi kita bisa membela, bisa mengangkat prestasi kita," lanjutnya.
BACA JUGA:Lawan Timnas Indonesia, Ini Daftar 17 Pemain Guinea U-23 untuk Play-Off Olimpiade Paris
BACA JUGA:Saddil Ramdani Titip Pesan untuk Rekannya di Timnas Indonesia U-23: Saya Berharap...
Menurutnya, Naturalisasi yang dilakukan sejauh ini memiliki hasil yang tidak sistemis, naturalisasi yang harus dilakukan seharusnya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
"Kebutuhan kita saat ini butuh striker. Maka kita ambil striker dan kalau kemudian ada 4-5 kriteria, kita ambil kriterianya yang paling tinggi gitu kan. Sehingga kemudian mereka memang benar-benar mengangkat kualitas serta bola Indonesia," jelasnya.
PSSI harus membenahi pembinanan serta program agar tidak mengambil jalan pintas dengan diaspora, supaya menghasilkan prestasi yang maksimal.