Adapun organisasi pemuda daerah yang ada di masa Kebangkitan Nasional, antara lain ada Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Serikat Ambon, Jong Minahasa, Kaum Betawi, Tri Koro Darmo, Paguyuban Pasundan, Jong Islamieten Bond, Timorsh Verbond dan organisasi lainnya.
Selain itu,ada sejumlah tokoh yang menjadi salah satu tonggak sejarah lahirnya organisasi ini ada Dr. Tjipto Mangunkusumo, Douwes Dekker, Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara), dan lainnya.
Atas dasar pertemuan pemuda tersebut, berdirinya organisasi Boedi Oetomo ini ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional setiap tanggal 20 Mei.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Hari Gizi Nasional, Tekan Stunting dan Angka Kematian Bayi
Melansir dari buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) disusun oleh Nana Supriatna, dkk., lahirnya pergerakan nasional Indonesia sebagai awal kebangkitan bangsa ini dipengaruhi dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal
- Lahirnya golongan terpelajar yang menjadi pemimpin gerakan
- Tindakan pemerintah kolonial yang diskriminatif
- Adanya kesadaran bangsa Indonesia tentang harga diri
- Kesepakatan bahasa Melayu sebagai bahasa penghubung
BACA JUGA:Sejarah Masjid Tjia Khang Hoo di Pasar Rebo, Jadi Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama
BACA JUGA:Sejarah Burger King di Indonesia yang Diboikot Gegara Dukung Tentara Israel
Faktor Eksternal
- Munculnya pergerakan nasional di berbagai negara
- Kemenangan Jepang atas Rusia
- Berkembangnya paham-paham baru
Di tahun 1948, Indonesia yang telah merdeka masih dihadapkan dengan sebuah krisis. Kemudian, Presiden Soekarno merasa membutuhkan simbol untuk mempersatukan rakyat Indonesia.
Dengan demikian, tanggal berdirinya organisasi Boedi Oetomo ini ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948.