Sejarah Masjid Tjia Khang Hoo di Pasar Rebo, Jadi Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama

Sejarah Masjid Tjia Khang Hoo di Pasar Rebo, Jadi Simbol Kerukunan Antar Umat Beragama

Masjid Tjia Kang Hoo yang sedang dibangun Jalan H Soleh, Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur ini memiliki bangunan yang mirip dengan klenteng-Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID - Jika Anda jalan-jalan ke daerah Jakarta Timur, jangan lupa mampir ke  Masjid Tjia Kang Hoo  .

Masjid yang berada di Jalan H Soleh, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini memiliki bangunan yang mirip dengan klenteng.

BACA JUGA:Masjid Raya Al Musyawarah Kelapa Gading: Kajian Hingga Imam Salat Tarawih dari Arab Saudi

BACA JUGA:Melihat Keindahan Masjid Tjia Khang Hoo Berornamen Khas Tiongkok di Jakarta

Diketahui, pemilik dari masjid ini merupakan seorang keturunan tionghoa yang beragama islam.

"Tempat ini dulunya adalah rumah kakek saya yang bernama Tjia Kang Hoo. Kakek saya dulunya beragama konghucu, lalu kakek saya masuk islam," ujar Muhammad Wildan Hakiki selaku Ketua DKM sekaligus cucu dari almarhum Tjia Kang Hoo (Haji Abdul Soleh) saat ditemui Disway pada Sabtu 16 Maret 2024.

Setelah sang kakek dan nenek wafat kata Wildan, sang ayah yang bernama Haji Budiyanto kemudian berniat membangun masjid dengan arsitektur khas tionghoa.

"Ayah saya ingin memberikan kenang-kenangan ya, karena kita kan juga keturunan tionghoa, makanya dibentuk masjid dengan arsitektur begini," terangnya.

"Hampir mayoritas di lingkungan ini konghucu dan masih saudara semua, jadi saling hormati kita di sini," lanjut Wildan.

BACA JUGA:Masjid Raya Pondok Indah, Tempat Ideal Berbuka Puasa bagi Karyawan Saat Pulang Kerja

BACA JUGA:70 Ribu Warga Palestina Laksanakan Salat Tarawih, Israel Pasang Pembatas di 3 Gerbang Menuju Masjid Al-Aqsa

Untuk biaya pembangunan Masjid Tjia Kang Hoo sendiri, Wildan tak ingin menyebutkan, namun ia mengaku bahwa ada over budget untuk pembangunan masjid ini.

"Semuanya menggunakan dana pribadi 100 persen ya, untuk total anggarannya sendiri nggak bisa jawab, tapi kalo budgetnya saya akui memang over," ucapnya sambil tertawa.

Wildan memaparkan hal tersebut dikarenakan sang ayah dan ibu mendadak mendapat inspirasi baru untuk ornamen masjid saat sedang berpergian seperti ke Pantai Indah Kapuk (PIK) atau Petak 9. Alhasil harus ada yang diubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: