JAKARTA, DISWAY.ID -- Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), masih terus berusaha membuka peluang bagi para pelaku industri dalam negeri untuk memperluas pasar ekspornya.
Terutama ke negara-negara nontradisonal, dan salah satu strategi yang dilakukan oleh Kemenperin adalah dengan memfasilitasi keikutsertaan, pada pameran tingkat internasional seperti Power Uzbekistan 2024.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin Priyadi Arie Nugroho menyampaikan bahwa Kemenperin memandang penting bahwa pameran Power Uzbekistan 2024 punya kesempatan besar untuk memperluas produk elektronik.
BACA JUGA:Indonesia Majukan dan Berdayakan Partisipasi Perempuan dalam Perdagangan Internasional lewat APEC
BACA JUGA:Menhub Tinjau Bandara Juanda, Memastikan Kesiapan Angkutan Penerbangan Haji
“ Ini sebagai kesempatan besar untuk memperluas akses pasar produk elektronika dan telematika Indonesia ke wilayah Asia Tengah.,”kata Priyadi Arie Nugroho dalam ketewrangan resmi, Sabtu 18 Mei 2024.
Salah satu langkah yang diambil Kemenperin adalah dengan mendorong diversifikasi produk ekspor nonkomoditas, khususnya produk manufaktur berteknologi tinggi, guna meningkatkan ekspor barang dan jasa dari sektor industri manufaktur.
"Power Uzbekistan 2024 merupakan acara tahunan terbesar bagi para profesional di industri energi. Tahun ini, pameran dihadiri sekitar 400 pelaku usaha dari 34 negara, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung," kata Priyadi.
Sementara itu Sales Manager PT. Sharp Electronics Indonesia, Galus Cyntia Dewi menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi Kemenperin sehingga perusahaan dapat berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di Power Uzbekistan 2024.
BACA JUGA:Jalan Tol Layang MBZ Lolos Uji Laik Fungsi dan Laik Operasi, JCC: Aman Dilalui Pengguna Jalan
BACA JUGA:Menhub: 10 Tahun Sektor Transportasi Relatif Meningkat, Terminal Jadi yang Paling Rendah
Pada penghujung eksibisi, PT. Sharp Electronics Indonesia juga mendapat tawaran menarik dari produsen home appliances setempat untuk bekerja sama dan mengembangkan produksi di Uzbekistan.
"Kami mendapat tanggapan positif dari para pengunjung yang tertarik dengan produk yang kami bawa," ujar Galus.
Duta Besar RI di Tashkent Sunaryo Kartadinata mengemukakan bahwa stabilitas makroekonomi di Uzbekistan dan hubungan bilateral dengan Indonesia membuka peluang bagi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi.
Menurut Sunaryo, potensi sumber daya energi terbarukan yang cukup tinggi yang dimiliki Uzbekistan dapat menjadi peluang untuk membuka kerja sama dengan Uzbekistan dalam bidang perdagangan dan investasi.