Dari hasil pemeriksaan pada Minggu 19 Mei tersebut diketahui Raja Salman mengalami radang paru-paru.
Raja Salman yang merupakan penjaga situs paling suci umat Islam, telah menjadi penguasa negara pengekspor minyak terbesar dunia itu pada tahun 2015.
Diketahui Raja Salman mengalami sakit saat Putra Mahkotanya bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Jake Sullivan di kerajaan tersebut.
Pertemuan yang dilakukan Putra Mahkotanya untuk melakukan pembicaraan mengenai perjanjian strategis antara Washington dan Riyadh.
BACA JUGA:Pilu Ayah Mayor Suanda, Sempat Tak Percaya Sang Putra Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di BSD
BACA JUGA:Puan Sayangkan Masyarakat Internasional Lebih Sibuk Belanja Militer Dibanding Ketahanan Air
Sedangkan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pembatalan perjalanan putra mahkota.
Menurut mereka, nantinya akan segera dijadwalkan bertemu dengan Kaisar Jepang Naruhito dan Perdana Menteri Fumio Kishida selama perjalanan yang dijadwalkan pada 20-23 Mei.