"Muncullah kejadian penyakit-penyakit luar biasa yang sebenarnya bisa kita cegah dengan imunisasi," tandasnya.
BACA JUGA:Ini Manfaat Penting Imunisasi untuk Anak, Ada 3 Jenis Vaksin Terbaru
BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Ajak IDAI Edukasi Imunisasi Melalui Medsos
Di samping itu, dokter spesialis anak-konsultan tumbuh kembang pediatri sosial Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si mengingatkan bahaya apabila anak tidak mendapatkan imunisasi yang tepat.
Ia menyebut terdapat lebih dari 18 penyakit berbahaya yang bisa menyerang anak-anak, mulai dari hepatitis, TBC, polio, pneumonia, DBD, hingga campak.
Sebagai contoh, penyakit difteri yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran napas hingga merusak otot jantung.
Bahkan, campak yang terlihat hanya berupa ruam merah ringan bisa menyebabkan radang paru-paru, diare, radang otak, hingga meninggal.
BACA JUGA:Menkes Budi Gunadi Ajak IDAI Edukasi Imunisasi Melalui Medsos
BACA JUGA:Vaksin Polio Terbukti Ampuh, 8,7 Juta Anak Indonesia Sudah Diimunisasi dengan 2 Dosis
Begitu pula dengan rubella yang memiliki gejala serupa. Apabila menyerang ibu hamil, janin yang dikandungnya dapat mengalami pengecilan otak, buta, tuli, hingga kebocoran jantung.
Saat ini, penyakit akibat gigitan nyamuk menjadi perhatian, termasuk demam berdarah dengue (DBD), malaria, hingga JE.
"JE (jpis ensepalitis) bisa menyebabkan radang otak melalui gigitan nyamuk. Varisela atau cacar air bisa merusak kulit, kalau terkena mata (menyebabkan) buta," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar orang tua segera melengkapi imunisasi anak sesuai dengan jadwal berikut.
<24 jam: Hepatitis B (HB0)
<1 bulan: BCG, OPV1
2 bulan: DPT-HB-Hib1, OPV2, PCV1, RV1