JAKARTA, DISWAY.ID-- Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta memastikan pembangunan Waduk Rawa Malang di Jakarta Utara selesai pada Juni ini. Waduk Rawa Malang termasuk dalam proyek pembangunan 12 waduk dan embung pada 2024.
Memasuki awal Juni 2024, progres pembangunan Waduk Rawa Malang sudah hampir selesai. Targetnya sebulan kemudian atau pada Juli 2024 sudah bisa beroperasi.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum mengungkapkan, waduk seluas 7,5 hektar itu mampu menampung air hingga 80 juta liter.
BACA JUGA:DPRD DKI Jakarta Apresiasi Wacana PT Jakpro, Beri Pelatihan Kerja Eks Warga Kampung Bayam
Dengan demikian, Waduk Rawa Malang dapat mengurangi beban Kali Gendong Cakung Drain dan Pompa Bulak Cabe, sekaligus mengantisipasi banjir di kawasan tersebut.
"Dengan penyelesaian pembangunan, diharapkan dapat mempercepat surutnya genangan di Kawasan Rawa Malang, Jakarta Utara," kata Ika.
Ia menambahkan, waduk tersebut dibangun sejak Agustus 2023 dengan total biaya Rp 84,47 miliar.
Waduk Rawa Malang dilengkapi turap tanggul, jalan inspeksi, pintu air, serta dua pompa berkapasitas 2,5 meter kubik per detik.
Waduk ini, lanjut Ika, terbagi menjadi dua area, yaitu Waduk Sisi Timur dan Waduk Sisi Barat. Waduk Sisi Barat memiliki area basah seluas 15.150 meter persegi, dengan kedalaman mencapai 3,7 meter.
Sementara, area basah Waduk Sisi Timur seluas 11.030 meter persegi, yang kedalamannya sama dengan Waduk Sisi Barat.
BACA JUGA:Pj Gubernur DKI Jakarta Minta Masyarakat Lebih Bijak Menggunakan Air Bersih untuk Cegah Kekeringan
Dari pemantauan Disway.id, pada Minggu, 2 Juni 2024 siang, pembangunan Waduk Rawa Malang masih berlangsung. Alat berat digunakan untuk meratakan gundukan tanah bekas galian waduk.
Waduk Rawa Malang terletak di Jalan Cakung Drainase, bawah tol Cibitung-Cilincing, Kelurahan Semper Timur, Jakarta Utara. Di samping untuk mengantisipasi banjir, waduk ini pun diproyeksikan menjadi daerah ekowisata bagi warga Jakarta.
Selain proyek Waduk Rawa Malang yang hampir selesai, jelas Ika Agustin, ada pula proyek penampung air yang sudah selesai, yaitu pembangunan polder atau kolam retensi di Tanjung Barat dan Gandaria, Jakarta Selatan.
Juga lima polder yang masih dalam proses pembangunan tahun ini, yakni Polder Gaya Motor, Polder Kali Sepatan di KBN (Kawasan Berikat Nusantara), dan Polder Sunter C di Jakarta Utara; Polder IKPN (Induk Koperasi Pegawai Negeri) di Jakarta Selatan; serta Polder RW 13 Greenville di Jakarta Barat.
Sedangkan revitalisasi dilakukan di dua lokasi pompa, yaitu Pompa Stasioner Jalan Tanjung Duren Raya-Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, dan Pompa Stasioner Taman BMW, Jakarta Utara.
Waduk Rawa Malang, Cililitan, Jakarta Utara akan difungsikan pada Juli 2024. Waduk ini menjadi salah satu dari 12 proyek pembangunan waduk-embung Pemprov DKI untuk pengendalian banjir.-cahyono-
BACA JUGA:Disdik DKI Pastikan Tak Ada Praktik Jual Beli Kursi di PPDB 2024
12 Waduk dan Embung untuk Kendalikan Banjir
Program penanganan banjir di Jakarta termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jakarta 2025-2045. Dari 12 waduk dan embung yang dibangun pada 2024, delapan di antaranya merupakan proyek lanjutan dari beberapa tahun sebelumnya.
Kedelapan proyek pengendalian banjir pada musim hujan mendatang itu adalah Waduk Marunda, Jakarta Utara; Waduk Kali Cipinang di Kelurahan Dukuh, Waduk Kompleks Puspalad (Pusat Peralatan Angkatan Darat) di Cakung Barat, Embung di Jalan Penganten Ali 3, Ciracas, Embung di Jalan H. Dogol, Duren Sawit, Embung di Jalan Mesjid 3 (Embung Bau Bangkong) di Cipayung, Embung Pekayon di Pasar Rebo, dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara empat sisanya yang bukan proyek lanjutan yakni Waduk Rawa Malang di Cilincing, Jakarta Utara; Waduk Jalan Kaja II di Ciracas, Jakarta Timur; serta Embung SDN 01 di Pesanggrahan dan Embung Pemuda di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Untuk embung yang baru dibangun tahun ini adalah Embung SDN 01 Petukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan dan Embung Jalan Pemuda, Kelurahan Srengseng Sawah," ujar Ika.
BACA JUGA:Pemprov DKI Terus Tingkatkan Fasilitas Transportasi untuk Penyandang Disabilitas
Menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, Pemprov DKI Jakarta memang perlu menambah waduk dan embung, agar jumlahnya cukup untuk menekan genangan air saat musim hujan. Hal itu karena banjir di Jakarta akan merugikan ekonomi.
"Manfaat lain dengan adanya waduk atau embung adalah air yang tertampung dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air saat musim kemarau," tutur Trubus.
Ke depannya, Jakarta akan memiliki 147 waduk, situ, embung, serta empang untuk pengendali banjir. (Cahyono/Candra Aditya)