JAKARTA, DISWAY.ID - Perkembangan teknologi semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi melalui internet membuat sebagian orang melakukan diagnosa atau vonis terhadap suatu penyakit secara mandiri.
Padahal, hal itu belum tentu benar tanpa berkonsultasi dengan ahli.
Dibanding ke dokter, internet menjadi tujuan seseorang yang mengalami gejala gangguan kesehatan untuk mengetahui jenis penyakit dan cara pengobatannya.
BACA JUGA:Inovasi di Bidang Skincare, 12 Dokter dan Praktisi Kecantikan Raih Penghargaan
Selain cepat karena tak perlu membuat janji dengan dokter, cara ini juga sangat mudah dan murah.
"Sebenarnya itu hal yang positif, jadi menunjukan masyarakat mulai peduli, mencari informasi terkait dengan kesehatan, ini satu hal yang baik sebenarnya," ungkap Kepala Apotek Atma Jaya - Dr. apt. Lusy Noviani, MM.
Sayangnya, tak jarang informasi yang didapatkan justru melenceng dari kondisi sebenarnya.
BACA JUGA:Bengkel Spesialis Mobil Hybrid dan Listrik Pertama di Tanah Air dari Dokter Mobil Indonesia
Oleh karena itu, Lusy menyarankan untuk mendatangi apoteker.
Menurutnya, apoteker memiliki kapasitas dalam memberikan informasi mengenai kesehatan dan pengobatan, dibanding internet yang rentan mismanajemen pengobatan.
"Supaya tidak terjadi mismanajemen pengobatan yang salah, tentunya bisa berkonsultasi dengan apoteker. Apoteker 24 jam, tidak perlu janji, bisa dikontak kapan saja," tuturnya.
BACA JUGA:Amankah Pengidap Diabetes Lakukan Terapi Akupuntur? Dokter Dante Saksono Harbuwono Menjawab
Apoteker sendiri memiliki peran penting dalam menghindari self diagnose.
Ia mengungkapkan bahwa ia banyak menemukan pasien yang langsung menyebutkan nama obat ketika datang ke apotek.
Sedangkan, apoteker perlu melakukan asesmen terkait gejala yang dialami pasien.