JAKARTA, DISWAY.ID - Wacana tentang kemungkinan PDIP dan PKS berkoalisi untuk mendukung Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024 semakin memanas. Keduanya bahkan saling lempar pujian, menunjukkan ketertarikan yang kuat.
Menurut pengamat politik dan CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, peluang koalisi ini cukup besar karena Anies memiliki elektabilitas tinggi di Pilkada Jakarta 2024.
BACA JUGA:Soal Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PDIP Masih Proses Penjaringan Calon Kepala Daerah
Dia bisa menjadi 'senjata' untuk mengalahkan calon yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dipimpin oleh Joko Widodo.
"Anies bisa menjadi 'senjata' untuk mengalahkan paslon yang nantinya dijagokan oleh kubu pemerintahan Joko Widodo melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM)," ujarnya kepada wartawan, Senin 10 Juni 2024.
Lebih lanjut, Whima menjelaskan bahwa kelemahan posisi PDIP dan koalisinya di tingkat nasional membuat mereka lebih terbuka untuk berkoalisi dengan PKS dalam mengusung Anies.
PDIP hanya mendapatkan 15 kursi DPRD DKI Jakarta, sementara dua rekan koalisinya pada Pilpres lalu, yakni PPP dan Perindo, masing-masing hanya mendapatkan satu kursi.
BACA JUGA:Minta Dukungan, Relawan Anies Baswedan Sambangi Markas DPD PDI-P Jakarta
Namun, meski ada kemungkinan bergabung dalam koalisi yang mengusung Anies, belum pasti cawagub yang dipilih berasal dari kader PDIP.
Hal ini karena akan menimbulkan resistensi di kalangan para konstituen masing-masing partai.
Bagi PDIP, yang terpenting saat ini adalah menjadi bagian dari kubu yang berpeluang mengalahkan calon jagoan Jokowi, yaitu Anies Baswedan.
"Menurut saya, bagi PDIP yang penting koalisi jadi dulu, untuk siapa calonnya biar dibicarakan selanjutnya," tutupnya.