Lalu pengemudi memijakkan kaki dominannya pada anak tangga kendaraan dan sebelum menaiki kendaraan, pastikan pijakan kaki dan kedua tangan tidak dalam kondisi licin.
Kemudian, ketika ingin turun pastikan area saat turun dalam kondisi landai serta aman.
BACA JUGA:Indonesia dan Polandia Sepakat untuk Finalisasi Perjanjian MLA
BACA JUGA:Bukan Main! Setoran BRI ke Kas Negara Tembus Rp192,06 Triliun
2. Posisi Duduk Tepat
Setelah pengemudi menaiki kendaraan dengan aman dan dapat duduk dengan nyaman, para pengemudi harus melakukan pengaturan kursi untuk kenyamanan berkendara.
Posisi duduk disarankan kurang lebih 100 - 115 derajat, dengan jangkauan tangan pengemudi tidak terlalu jauh dengan setir sehingga posisi tangan tidak lurus menggantung.
Ketika duduk, posisi kaki atau lekuk lutut pengemudi pun harus diatur sesuai postur pengemudi, hal ini dilakukan supaya pengemudi tidak mudah lelah ketika menyetir jarak jauh.
Posisi tinggi rendahnya kursi pun harus disesuaikan dengan postur tubuh, dan pinggul tidak boleh lebih rendah dari lutut karena akan menyumbat peredaran darah ke kaki.
Oleh karena itu, semua kursi di unit truk Mercedes-Benz Axor sudah memiliki kursi yang bisa dinaik-turunkan sesuai keinginan pengemudi dan juga sudah dilengkapi dengan fitur driver air-suspension seat, sehingga mampu memberikan kenyamanan pengemudi ketika melalui medan tidak rata.
Fitur-fitur ini dapat ditemukan di model tractor-head truk Mercedes-Benz Axor 4928 6x4 dan Mercedes-Benz Axor 4028 4x2.
BACA JUGA:Pentingnya Peran Orang Tua, Jadi Garda Terdepan untuk Anak yang Cerdas Digitalisasi
BACA JUGA:Postingan Facebook Pegi Setiawan Hilang, Kuasa Hukum Laporkan Penyidik Polda Jabar ke Propam Polri
3. Posisi Berkendara Nyaman
Terdapat dua jenis kecenderungan posisi setir pada kendaraan, yaitu posisi setir tinggi dan rendah (high and low position steering). Untuk bus dan truk, posisi setir lebih cenderung tinggi atau high position steering karena versi kabin cab-over.
Sedangkan posisi setir rendah atau low position steering lebih mudah ditemui pada kendaraan bermoncong, seperti pada passenger cars.