Produk lainnya memberikan kontribusi kurang dari 10% untuk masing-masing jenis produk.
Adapun bisnis pengembangan properti menyumbang pendapatan Rp 4,04 triliun pada 2023, meningkat sebesar 15% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 3,53 triliun. Segmen usaha ini masih menjadi kontributor terbesar dengan 61% dari total pendapatan.
Unit Bisnis Investasi dan Manajemen Properti
Pendapatan dari segmen bisnis investasi properti dan manajemen meningkat sebesar Rp 257 miliar dari Rp 1,48 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 1,74 triliun pada tahun 2023.
Peningkatan pendapatan sebesar 17% berasal dari pendapatan sewa mal yang meningkat sebesar Rp 136 miliar.
Secara geografis, Kelapa Gading merupakan kontributor pendapatan terbesar dengan 44% dari total pendapatan di segmen bisnis ini, diikuti oleh Serpong (33%) dan Bekasi (21%), yang mencerminkan ukuran operasional dari masing-masing pusat perbelanjaan tersebut.
BACA JUGA:Tren Wisatawan Naik, Properti Premium Tumbuh Subur di Bali dan Sydney
Bisnis dari pusat-pusat perbelanjaan masih menjadi kontributor utama segmen bisnis ini dengan kontribusi sebesar 94% dari pendapatan segmen tersebut.
Kontribusi dari properti investasi lainnya tidak signifikan karena properti ini dikembangkan untuk melengkapi dan menambah kelengkapan kota terpadu dengan fasilitas-fasilitas tersebut.
Unit Bisnis Lain-lain
Pendapatan di segmen ini meningkat 23% yakni sebesar Rp 166 miliar dari Rp 710 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 876 miliar pada tahun 2023.
Pada segmen bisnis ini, bisnis perhotelan menjadi kontributor terbesar.
Bisnis manajemen estat & properti akan terus berkembang karena semakin banyak properti yang dikembangkan dan diserahkan kepada pelanggan.
BACA JUGA:Pasar Properti Menjanjikan, Rumah di Cilegon Masih di Bawah Rp1 Miliar
Dalam RUPST tahun buku 2023, Perseroan juga mengumumkan jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, sebagai berikut;
Dewan Komisaris