Hal itu, terang La Ode, yang menyebabkan emosi Ngadimin semakin meledak kepada bapak kandungnya itu. Sehingga terjadilah keributan berujung terbunuhnya Kasum oleh Ngadimin.
"Ditambah lagi ibu Tersangka, kan, sudah meninggal dunia dan makamnya tidak pernah dirawat oleh korban. Itu yang memicu emosi dari tersangka melakukan tindakan pembunuhan," ujar La Ode.
Detik-detik pembunuhan disebut berlangsung mengerikan. Tetangga yang mendengar pun akan lari ketakutan. Ngadimin mulanya menyeret Kasum, kemudian tersangka menganiaya korban dengan sebuah batu.
BACA JUGA:Kejari Serang Setop Kasus Muhyani yang Bunuh Maling yang Mau Curi Kambingnya, Ini Alasannya
BACA JUGA:Satu Korban Jiwa, 5 Tersangka Ditetapkan Pasal Pembunuhan di Kasus Bentrokan Massa Kota Bitung
Tak puas, di tengah tak berdayanya Kasum, Ngadimin lalu mengambil sebuah senjata tajam yakni sabut. Sajam di tangannya itu diayunkan seketika kepada tubuh korban.
Polisi menyebut karena kebrutalan tersangka itulah Kasum akhirnya tewas akibat pendarahan hebat dari luka-luka yang dibuat anak kandungnya itu.
"Modus operandi dari tersangka ini, Tersangka menyeret korban, memukul menggunakan batu. Kemudian menyabet dengan sebilah sabit ke arah tubuh korban sehingga menyebabkan luka dan penderahan sehingga korban meninggal dunia," terang La Ode.
Atas perbuatan kejinya itu Ngadimin jadi tersangka dengan jeratan Pasal 338 subsider 351 ayat (3) tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal pidana seumur hidup.