Implementasi Kurikulum Merdeka
Awalnya, Krisdiana sempat bingung dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Dia merasa, kalah jauh dengan guru-guru di perkotaan.
Namun nyatanya, Krisdiana berhasil menerapkan kemampuannya dalam program ini.
“Awalnya saya bingung, apa sih Kurikulum Merdeka? Ya mengajar sesuai kemampuan kita, kemampuan guru. Kalau mampunya mengajar perkalian saja, ya silakan, kan sudah merdeka. Maka mengajar sesuai dengan kompetensi guru yang mengajarkan,” tuturnya kepada wartawan dalam konferensi pers bersama Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif School Development Outreach (SDO).
BACA JUGA:Daftar Rekomendasi Buku Sastra Masuk Kurikulum Tuai Protes, Tim Kurator Beri Penjelasan
“Lalu saya mikir lagi, artinya guru-guru di kota yang pengalamannya jauh dengan kami di pedesaan, murid-muridnya lebih mantap dong. Bagaimana kami dengan di pedalaman? Nah, sebenarnya bukan seperti itu, tapi kurikulum merdeka adalah yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di sekolah kita,” ucapnya.
Krisdiana mencontohkan dalam program P5, guru ditantang melakukan banyak perubahan.
“Saya maunya anak-anak secara global. Dulu Kurikulum K13 gimana caranya selesai semua, tetapi Kurikulum Merdeka membuat anak benar-benar paham dan tercapai tujuannya,” ujarnya.
Krisdiana juga menegaskan dalam mengajar setiap guru juga berpedoman pada PMM atau Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Hasilnya, bisa terlihat pada Rapor Pendidikan berupa literasi dan numerasi yang akan dicapai.
Sebagai salah satu implementasi pertanggungjawaban sosial perusahaan, PT Sampoerna Agro Tbk menjalankan LSP melalui Yayasan Perdana Medika Cemerlang yang kemudian bermitra dengan PSF.
Kemitraan ini dijalin dengan tujuan agar LSP bisa mencapai peningkatan kualitas sekolah secara holistik dan intensif, serta mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel.
Sejak dimulai pada tahun 2022 hingga saat ini, LSP Sukamara dan Ketapang telah menjangkau 20 guru dan 399 siswa dari kedua sekolah.
Mereka telah menerima berbagai materi pelatihan dan pendampingan yang tidak hanya ditujukan kepada guru dan siswa, tetapi juga manajemen sekolah, serta orang tua siswa.