JAKARTA, DISWAY.ID – Jebolnya server Pusat Data Nasional membuat berbagai kegiatan terganggu yang salah satunya sistem imigrasi di bandara internasional.
Pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN mengatakan bahwa gangguan yang terjadi di PDN akibat serangan hacker dan mereka menuntut tebusan sebesar 131 miliar rupiah.
PDN Sendiri merupakan salah satu fasilitas penting, di mana hampir semua kegiatan dilakukan secara digital.
BACA JUGA:Nasib Jukir yang Patok Tarif Parkir Bus Pariwisata di Istiqlal Rp300 Ribu
Ringkihnya sistem digital Indonesia dibongkar ahli IT, di mana Ridho Rahmadi mengatakan bahwa sebagian besar dikerjakan pihak luar.
“Saat ini kemanan digital tidak bisa dilepaskan dari pertahanan keamanan NKRI,” terang Ridho Rahmadi yang juga Ketua Umum Partai Ummat.
“Seharusnya ada keamanah yang berlapis-lapis dengan standar yang betul - betul diatas standar industry, menginggat dalam data tersebut menyimpan data pemerintah yang hostnya lebih dari 400 instansi termasuk 56 Kementerian dan berapa puluh Kabupaten Kota dan Provinsi,” tambahnya.
BACA JUGA:Skybridge Hubungkan Terminal Poris Plawad dan Stasiun Batu Ceper Bakal Dibangun
Ridho menjelaskan bahwa infrastruktur digital di Indonesia tidak sepenuhnya dibangun oleh Indonesia.
Salah satu contohnya adalah Palapa Ring yang panjangnya mencapai 35.000 Km.
Palapa Ring juga ada yang menghubungkan Indonesia Timur, mulai Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara panjangnya 1.600 Km.
Simpul ini sangat penting sekali karena juga terhubung ke negara-negara sekitar dan yang membanggunnya adalah China.
BACA JUGA:Konon Katanya Shin Tae-yong Dilirik KFA, Erick Thohir Siapkan 5 Pelatih Top