Dari 22 orang yang meninggal dunia, 18 merupakan pekerja asal Tiongkok, dua warga Korea Selatan, dan satu warga negara Laos.
"18 pekerja tiongkok, dua warga Korea Selatan, dan satu warga Laos termasuk di antara korban tewas," ujar Kim Jin-young.
"Kewarganegaraan pekerja lainnya yang meninggal belum dapat dikonfirmasi," sambungnya.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem di Korea Selatan, Jokowi Instruksikan Kontingen Pramuka Indonesia Pulang Cepat
BACA JUGA:Korban Banjir Korea Selatan Puluhan Jiwa, Sebagian Terjebak Dalam Terowongan
Petugas pemadam kebakaran provinsi Gyeonggi Cho Sun-ho mengatakan sebagian besar pekerja asing yang tewas merupakan pekerja sementara.
Mereka kemungkinan besar tidak mengetahui struktur bangunan tersebut, sehingga saat asap dan kobaran api menyebar dalam Waktu 15 detik, para korban kemungkinan besar meninggal dunia usai menarik napas satu atau dua kali.
Lebih lanjut, intensitas kobaran api dari kebakaran pabrik baterai lithium di Korea Selatan itu disebut membuat tim penyelamat kesulitan mengidentifikasi korban tewas.
Sedangkan, dua orang lainnya mengalami luka bakar yang parah dan kini dirawat di rumah sakit.