JAKARTA, DISWAY.ID - Ketahui faktor-faktor penyebab migrain dan cara mencegahnya.
Migrain merupakan kondisi di mana nyeri kepala pada satu sisi yang terasa berdenyut dan bukan suatu penyakit biasa.
Menurut Global Burden of Disease 2019, penyakit ini berada di posisi kedua sebagai penyebab disabilitas tertinggi di dunia, baik bagi pria maupun wanita.
Bahkan, lebih dari 1 miliar orang di dunia setidaknya pernah mengalami satu kali periode migrain dalam hidupnya.
BACA JUGA:Pekerja Shift Berisiko Alami Migrain, Irama Sirkadian Tubuh Terganggu
Sedangkan sekitar 148 juta orang di antaranya berujung pada kondisi migrain kronik.
Di Indonesia sendiri, prevalensi migrain berkisar antara 11.000-12.000 per 100.000 jiwa.
Ketua Pokja Nyeri Kepala Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.N(K) mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab migrain adalah genetik, terutama untuk jenis migrain dengan aura.
Seorang yang terserang migrain, 25% di antaranya mengalami serangan dengan skala nyeri berat selama 4 hari atau lebih per bulan.
BACA JUGA:Migrain dan Sakit Kepala Biasa Berbeda, Ada Kelainan di Sistem Saraf
“Prevalensi migrain dalam 1 tahun meningkat seiring usia antara laki-laki dan perempuan, mencapai maksimal usia 35-45 tahun. Prevalensi meningkat pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah,” jelas dr. Devi.
Sementara itu, dr. Isti Suharjanti, Sp.N(K) dari PERDOSNI menambahkan, perlunya strategi sesuai kondisi untuk mencegah migrain atau mengelola gejala secara lebih baik saat serangan muncul.
"Sangatlah penting bagi penyandang migrain mengembangkan strategi sesuai kondisinya untuk mencegah migrain atau mengelola gejala secara lebih baik saat serangan muncul,” jelas dr. Isti Suharjanti.
Pasalnya, migrain kerap disalahpahami dan dapat berdampak secara signifikan pada semua aspek kehidupan, termasuk kemampuan untuk bekerja, berhubungan sosial, serta kesehatan mental.