JAKARTA, DISWAY.ID-- Anggapan miring terkait imunisasi hingga saat ini masih terjadi di masyarakat.
Tak ayal, masih banyak yang menolak anaknya diimunisasi.
Termasuk sebuah video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Bunda Mesti Tahu! Agar Anak Sehat Pasca-Imunisasi, Ini yang Perlu Diperhatikan
BACA JUGA:Kemenkes Tegaskan Imunisasi Ganda Aman, Metode Telah Diterapan di 160 Negara
Dalam video tersebut dinarasikan bahwa imunisasi merusak sel dan DNA sehingga menyebabkan penyakit autoimun, meningitis, dan penyakit lainnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI dr. Prima Yosephine, MKM menegaskan bahwa informasi tersebut sangat keliru dan menyesatkan.
“Narasi ini sangatlah salah. Imunisasi tidak dapat merusak sel dan DNA. Kami menyarankan masyarakat untuk mencari informasi yang benar dari website Kemenkes, WHO, CDC,” tegas Prima dikutip dari situs resmi Kemenkes, Sabtu, 6 Juli 2024.
BACA JUGA:Bayi di Sukabumi Meninggal usai Imunisasi Ganda, Amankah?
BACA JUGA:Kronologi Bayi di Sukabumi Meninggal Setelah Imunisasi Ganda, Ini Hasil Investigasi Komda KIPI
Ia pun mengimbau agar masyarakat mencari informasi yang valid dari sumber tepercaya, seperti situs resmi Kemenkes, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Lebih lanjut, Ketua Komisi Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, SpA(K), M.Trop.Paed mengungkapkan bahwa isu kerusakan sel dan DNA akibat imunisasi sudah lama beredar.
"Isu ini sudah ada sejak tahun 2002," ungkap Prof. Hindra.
Menurutnya, hingga saat ini masih belum ada bukti yang mengaitkan kerusakan DNA, autoimun, dan meningitis dengan vaksinasi yang diberikan.