Sumber-sumber diplomatik mengatakan serangan IDF ke Lebanon akan dimulai kecuali Hizbullah menghentikan tembakannya ke Israel Utara.
Sedangkan salah satu proksi Iran mengatakan tidak akan menghentikan serangannya sampai perang Gaza berakhir.
BACA JUGA:Masoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Hubungan dengan Rusia dan China Semakin Kuat?
BACA JUGA:Pengelolaan Risiko ESG Kuat, Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik
Israel akan memulai serangannya terhadap Lebanon pada paruh kedua bulan Juli kecuali Hizbullah dapat menahan serangannya.
Sejauh ini Hizbullah tidak bermaksud untuk menghentikan serangannya terhadap Israel sampai perang di Gaza berakhir.
Sedangkan Lufthansa Airlines Jerman mengumumkan pada hari sebelumnya bahwa mereka menangguhkan penerbangan malamnya ke Beirut hingga akhir Juli.
Hal tersebut karena adanya kekhawatiran akan perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah.
BACA JUGA:Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Brasil Lewat Drama Adu Penalti
Pemerintah Jerman juga mendesak warganya untuk meninggalkan Beirut seperti yang dilakukan negara lain termasuk Belanda, Kanada, Kuwait dan Makedonia.
Kedutaan Besar Amerika di Beirut meminta warga Amerika untuk mempertimbangkan kembali rencana kunjungan ke Lebanon dan bagi mereka yang sudah berada di negara tersebut untuk menghindari perbatasannya dengan Suriah dan Israel.
Para pejabat Amerika pekan lalu mengatakan kepada Politico bahwa para pejabat pemerintah mengatakan kepada Hizbullah bahwa Washington mungkin tidak dapat mencegah serangan Israel di Lebanon Selatan.
Pihak Amerika juga memindahkan kapal serbu amfibi USS Wasp ke Mediterania timur untuk mencegah kelompok teror yang didukung Iran meningkatkan kekerasan dan untuk membantu evakuasi warga Amerika dari wilayah tersebut jika diperlukan.