Di sisi lain, terkait dengan pelaku R, keluarga memahami bahwa proses hukum tidak bisa dilanjutkan meskipun setidaknya ada itikad baik dari pihak keluarga R untuk bertemu dengan keluarga Aldelia dan menunjukkan rasa bersalah atas perbuatan yang telah dilakukan.
Kronologi tragedi Aldelia terjadi saat ia bersama teman-temannya sedang melakukan gotong royong membersihkan sekolah pada 28 Februari 2024.
Setelah hampir tiga bulan berjuang di rumah sakit, Aldelia akhirnya meninggal dunia karena luka bakar dan gizi buruk di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil, Padang, pada Selasa 21 Mei 2024.
Awalnya, Aldelia dan teman-temannya sedang menjalani jam pelajaran olahraga ketika guru olahraga dan wali kelas mengajak mereka untuk bergotong royong membersihkan sekolah sebagai persiapan kegiatan kelompok kerja guru (KKG) di hari berikutnya.
BACA JUGA:Viral Oknum Polisi Diduga Lakukan Pungli, Dirlantas PMJ Minta Maaf
Dalam kegiatan gotong royong tersebut, wali kelas mengambil botol air mineral yang berisi bahan bakar minyak di ruang sekolah untuk membakar sampah di belakang sekolah.
Api yang dihasilkan dari pembakaran itu akhirnya mendatangkan malapetaka setelah sempat direbut oleh salah seorang siswa dan disiramkan kepada Aldelia, sehingga korban mengalami luka bakar yang sangat parah.
Akan tetapi sayangnya upayakorban untuk mencari pertolongan terhambat lantaran pintu kamar mandi ternyata terkunci, meski pada akhirnya ia berhasil ditemukan dan sempat dibawa ke puskesmas setempat.
Peristiwa tragis ini telah menyentuh hati banyak orang, dan diharapkan bahwa kasus ini akan segera dituntaskan melalui proses hukum yang adil dan transparan.
Semoga kasus ini dapat memberikan pelajaran berharga bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang dilakukan, terutama dalam lingkungan pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak untuk belajar dan berkembang.