Fresh milk adalah susu yang telah dipasteurisasi langsung dari susu mentah yang mana proses ini terutama ditujukan untuk mengurangi bakteri berbahaya/patogen untuk memastikan susu segar tetap aman.
Fresh milk diolah menggunakan High-Temperature Short Time (HTST) atau sederhananya pasteurisasi.
Susu mentah dipanaskan hingga suhu tinggi sekitar 74 derajat celcius selama 15 detik.
Metode ini bertujuan untuk menghancurkan sejumlah bakteri patogen ke tingkat yang lebih aman dan dapat dikonsumsi.
Sementara, Susu UHT diperlakukan pada suhu sekitar 135 derajat celcius selama 1 hingga 2 detik.
BACA JUGA:Alasan Kemenkes Impor Dokter Asing: Sesuai Dengan UU Nomor 17 Tahun 2023
Panas ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan perlakuan High-Temperature Short Time (HTST).
Sehingga, metode tersebut menghasilkan susu UHT yang stabil di rak dan dapat disimpan dengan mudah pada suhu ruang.
Dalam cara penyimpanan, fresh milk (susu segar) disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas pada suhu 5 derajat celcius dan lebih rendah sebelum maupun sesudah membuka kemasan susu.
Sedangkan, susu UHT dapat disimpan pada suhu ruang dan disimpan di kulkas setelah dibuka.
Penyimpanan susu UHT yang bisa disimpan di suhu ruang lantaran dikemas dalam lingkungan steril yang mengontrol keberadaan kontaminan untuk menghindari paparan susu UHT.
BACA JUGA:Tingginya Gula Darah Picu 30% Penderita Diabetes Alami Tendinopati, Apa Itu?
Cara Menyimpan Susu UHT
Dikutip dari Hello Sehat dan Halodoc, susu UHT memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan dengan susu pasteurisasi.
Sebab, susu UHT yang proses pengolahannya cukup panjang bisa bertahan selama 12 bulan dalam kemasan.