Obat-obatan Tradisional Sedang Dikembangkan BBPOM Jakarta dan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila, Untuk Apa?
BBPOM Jakarta dan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila resmi kerja sama untuk mengembangkan obat-obatan tradisional serta UMKM selama tiga tahun ke depan-Annisa Zahro/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta bersama Fakultas Farmasi Universitas Pancasila menandatangani perjanjian kerja sama pada Selasa, 9 Juli 2024.
Kerja sama ini mengenai pemberdayaan masyarakat dan pelaku usaha di bidang obat bahan alam, suplemen kesehatan, kosmetik dan pangan olahan.
Melalui kerja sama ini, kedua belah pihak bersama menyelenggarakan bimbingan teknis penerapan standar dan pengembangan usaha, serta pendampingan kepada startup atau UMKM.
BACA JUGA:Alasan Kemenkes Impor Dokter Asing: Sesuai Dengan UU Nomor 17 Tahun 2023
BACA JUGA:Kemenkes Kini Punya Clinical Research Center, Uji Klinis Manfaatkan AI
Selain itu juga pembentukan dan pemberdayaan penyuluh, kader, fasilitator, ataupun duta di bidang obat bahan alam, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.
BBPOM Jakarta juga akan menyelenggarakan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) obat dan makanan aman di lingkungan UP dan sekitarnya.
Adapun jangka waktu perjanjian kerja sama ini akan berlangsung selama 3 tahun ke depan.
"Implementasi dalam waktu dekat adalah pendampingan untuk mengurus sertifikat CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dari Pancasila Pharmaceutical Industry," papar Dekan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (UP) Prof. Dr. apt. Syamsudin, M. Biomed di Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.
BACA JUGA:Masih Pentingnya Vaksin Covid-19 Diungkap Peneliti BRIN
UP sendiri memiliki program Pancasila Pharmaceutical Industry yang menjadi media hilirisasi hasil penelitian para dosen dan mahasiswa yang dikembangkan menjadi produk obat tradisional.
Bentuk kerja sama berikutnya adalah pengabdian kepada masyarakat sekitar kampus, Srengseng Sawah, terkait dengan pangan olahan.
"Jadi menjelaskan kepada masyarakat luas bagaimana penggunaan pangan olahan dan cara makanan yang baik bagi masyarakat setempat supaya mungkin dapat diturunkan angka gizi buruk."
"Ke depannya, perjanjian kerja sama ini diharapkan mampu secara sinergis antara kedua belah pihak," ujarnya.
BACA JUGA:Tingginya Gula Darah Picu 30% Penderita Diabetes Alami Tendinopati, Apa Itu?
BACA JUGA:5 Buah Langka yang Ada di Indonesia, Banyak Khasiat untuk Kesehatan Tubuh!
Sementara itu, Kepala BBPOM Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar mengungkapkan alasannya menggandeng UP dalam kerja sama ini.
"UP tentu dipilih karena sudah sangat terdepan dan yang menjadi concern kami karena UP sudah mempunyai Pancasila Pharmaceutical Industry," ungkapnya di kesempatan yang sama.
Menurutnya, hal ini merupakan langkah yang baik serta harus didukung dengan turut bersinergi dan berkolaborasi dalam hal pengawasan obat dan makanan sehingga dijalankan dengan baik.
"Dari UP ini nanti tumbuh inkubator bisnis. Selain sertifikat CPOTB, juga nanti ada sertifikat Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB)," tutur Sofie.
BACA JUGA:Benarkah Imunisasi Merusak Sel dan DNA? Kemenkes Ungkap Faktanya
BACA JUGA:Menarik! Peneliti UI Meneliti Embrio Sehat Program Bayi Tabung dengan Manfaatkan AI
Dengan gencarnya hilirisasi saat ini, Indonesia tidak perlu tergantung pada impor luar negeri.
"Juga ini terkait dengan program kami, BPOM Campuss Wellness Entrepreneurship dan Universitas Pancasila sudah siap untuk ini," tandasnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung dan berharap kerja ama ini bisa segera diimplementasikan sesuai dengan timeline yang sudah disepakati.
Selain itu, BBPOM juga akan bekerja sama sehingga UP dapat menjadi percontohan atau role model bagi kampus lain.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: