Laboratorium Narkoba Kembali Menjamur, Dirnarkoba Polri: Seperti Pada Tahun 2000an

Minggu 14-07-2024,14:33 WIB
Reporter : Anisha Aprilia
Editor : M. Ichsan

Mukti menjelaskan, di modus sekarang, clandestine lab ini mendapatkan barang yang akan diproduksinya dalam bentuk bahan kimia dari luar negeri. 

BACA JUGA:Kurir Narkoba Diringkus di Fatmawati, Ngaku Baru Sekali Beraksi

BACA JUGA:Punya Masalah Keluarga Larinya ke Narkoba, Mantan Caleg PPP Ini Akhirnya Ditangkap

Baru kemudian diolah menjadi prekursor di clandestine lab tersebut. 

Meski tidak bisa menyebut apa saja barang-barang itu dengan alasan kepentingan pendalaman kepolisan, Mukti mengatakan barang-barang itu dari Cina. 

"Jadi masuknya tidak dalam bentuk prekusor (narkoba) masuknya dalam bentuk bahan-bahan kimia nanti dibikin prekusor atau sebagai bahan baku ekstasi, sabu, sinte di Indonesia," tambahnya. 

"Akhirnya setelah berhasil bicara dengan Cina, akhirnya Cina melarang 24 produksi baru yang diekspor, daftar lengkapnya ada berisi 41 cook product yang mereka berbicara sedikit tentang diskusi dengan AS. Jadi Cina sudah melarang barang-barang itu dikirim untuk ekspor. Jadi kita yang buat laporan itu ke sana," sambungnya. 

BACA JUGA:Sri Antika Ngaku Baru Sekali Konsumsi Narkoba, Polisi: Nggak Mungkin!

BACA JUGA:Ini Tindakan Tegas PPP Buat Sri Antika, Mantan Calegnya yang Diduga Narkoba

Mukti mengatakan, hingga bulan Juli 2024, sejumlah clandestine lab telah dibongkar Polri dan berhenti beroperasi. Lokasinya tersebar ada di Jakarta Utara, Semarang, Malang, Sumatera Utara, dan Bali.

"Sudah 40 ribuan (pecandu) direhab di seluruh Indonesia. Kerja sama dengan BNN dan kejaksaan. Di atas 500 miliar barang bukti disita," sebut Mukti.

Kategori :