Tegas! PBNU akan Panggil 5 Orang Pemuda Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel

Senin 15-07-2024,17:27 WIB
Reporter : Candra Pratama
Editor : Fandi Permana

JAKARTA, DISWAY.ID -- Pertemuan 5 pemuda yang disebut Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog berbuntut panjang.

Sekretaris Jenderal PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami persoalan tersebut dan PBNU segera memanggil kelima pemuda itu untuk dimintai tabayun.

BACA JUGA:PBNU Buka Suara Soal Lima Pemuda NU Temui Presiden Israel

BACA JUGA:PBNU Tegaskan Lima Warga NU Temui Presiden Israel Atas Nama Pribadi

"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yg memberangkatkan serta hal hal prinsip lainnya," ujarnya dalam keterangan yang diterima pada Senin, 15 Juli 2024.

Selain itu, lanjutnya, PBNU juga segera memanggil pimpinan Badan Otonom (Banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian kelima orang tersebut.

"Ketua umum, juga akan memanggil pimpinan Banom dan Lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," ungkapnya.

Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, tambah Gus Ipul, bukan tidak mungkin pemuda yang mengatas namakan NU itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

BACA JUGA:Zen Maarif Salah Satu Nahdliyin Bertemu Presiden Israel Sebut Untuk Beri Masukan, Netizen: PBB Aja Dicuekin Apalagi Elu!

BACA JUGA:PBNU Geram Ada Nahdliyin Sowan ke Presiden Israel: Tak Mewakili Warga NU!

Gus Ipul juga menyayangkan aksi kunjungan lima orang yang mengatasnamakan pemuda Nahdlatul Ulama ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog.

"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU. Juga tdk pernah meminta ijin ke PBNU," jelasnya.

Gus Ipul mengatakan, kepergian lima orang pemuda ke Israel merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana ditengah situasi panas antara Israel dan Palestina.

Telerbih, kata Gus Ipul, NU adalah sebuah organisasi yang berada di barisan terdepan untuk mengutuk serangan terus menerus dari Israel.

"Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua," tukasnya.

Kategori :