Ini Strategi dari Kemenpora Untuk Cabor Berpotensi Raih Medali di Olimpiade 2024

Selasa 16-07-2024,17:12 WIB
Reporter : Dimas Rafi
Editor : M. Ichsan

Kemenpora mempercayakan induk cabor untuk menyelenggarakan Pelatnas atlet dengan kriteria yang jelas, yaitu cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk meraih prestasi di Olimpiade.

"Kemenpora bekerja sama dengan pakar dan PB (Pengurus Besar) untuk memetakan mana cabor dan nomor yang memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade," jelas Surono.

Dengan keterbatasan anggaran, Kemenpora memprioritaskan pembinaan atlet-atlet terbaik. Anggaran khusus untuk pembinaan jangka panjang dialokasikan mulai dari kelompok umur, meskipun Pelatnas saat ini masih fokus pada kuota, bukan kelompok umur.

"Pembinaannya juga masih terkendala masalah kompetisi yang belum menjangkau kelompok umur," ungkap Surono.

Untuk mengatasi hal ini, Kemenpora mendorong percepatan pembinaan atlet dengan mengadakan Pelatnas jangka panjang setiap 4 tahun sekali.

BACA JUGA:Hasil Drawing Olimpiade Paris 2024, Ginting dan Jonatan Masuk Grup Berat

BACA JUGA:Persiapan Jelang Olimpiade Paris 2024, Ini Kata Apriyani Rahayu dan Jonatan Christie

Ia menekankan, Kemenpora berkomitmen untuk terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet Indonesia agar dapat meraih prestasi terbaik di Olimpiade. 

Dengan persiapan yang matang dan mental juara yang kuat, diharapkan para atlet Indonesia dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Maksimalkan Persiapan

Persiapan tim Indonesia menuju Olimpiade Paris 2024 juga kian matang. Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Wijaya Noeradi, menyebutkan sejumlah atlet telah menjalani pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Eropa lebih dulu untuk beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan setempat.

BACA JUGA:Hasil Drawing Bulu Tangkis Olimpiade Paris 2024, Apri/Fadia Masuk Grup Neraka

BACA JUGA:Presiden Jokowi Melepas Kontingen Indonesia ke Olimpiade Paris 2024

Cabang-cabang seperti senam, menembak, panahan, bulu tangkis, dan sepeda sudah lebih dulu bertolak ke Paris sejak pertengahan Juni. Adaptasi ini bukan hanya soal cuaca, tetapi juga sistem lalu lintas yang berbeda.

"Tantangannya bukan hanya cuaca, tapi juga sistem lalu lintasnya. Karena peran kami ini melayani keberangkatan dan kepulangan," ujarnya.

Ia melanjutkan agar dapat mengeluarkan potensi terbaiknya, pihaknya memastikan para atlet mendapatkan fasilitas terbaik selama menjalani Pelatnas. 

Kategori :