"Kokain memiliki waktu paruh yang rendah di lingkungan … jadi, bagi kami untuk menemukannya pada hewan seperti ini, itu berarti banyak obat yang memasuki biota," katanya.
"Dalam penelitian lain, saya telah menemukan kokain di sungai yang mengalir ke laut lepas Rio, tetapi sungguh mengejutkan saat menemukannya di hiu - dan pada tingkat yang sangat tinggi," kata Saggioro.
Kekhawatiran lain adalah bahwa hiu berhidung runcing merupakan bagian umum dari makanan orang Brasil, sehingga meningkatkan kemungkinan residu kokain dapat berpindah dari ikan tersebut ke manusia.
"Kami tidak tahu tingkat dampaknya terhadap manusia, yang perlu menjadi fokus penelitian di masa mendatang. Namun, bagaimanapun juga, ini berfungsi sebagai peringatan," kata peneliti tersebut.