JAKARTA, DISWAY.ID -- Pilot helikopter Selandia Baru, Glen Malcolm Conning tewas dibunuh KKB di Mimika setelah mengantar empat tenaga kesehatan ke Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Senin, 5 Agustus 2024.
Glen Malcolm Conning, pilot Selandia Baru yang bekerja di PT Intan Angkasa Air Service dibunuh dan para penumpangnya dicegat oleh kelompok bersenjata.
Dalam keterangan Satgas, Malcolm dibunuh dan tubuhnya dibakar bersamaan dengan helikopter tersebut.
Namun Amnesty International Indonesia membantah keterangan bahwa tubuh Malcolm dibakar, dengan menunjukkan foto jenazah korban yang masih utuh begitupun helikopter yang tidak dibakar.
Mengetahui hal ini, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hadi menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban dan berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Menurutnya, pembunuhan tersebut merupakan pelanggaran berat dalam hukum kemanusian internasional, mengingat perlingdungan bagi warga sipil adalah prinsip fundamental yang harus dijunjung tinggi.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga dan sahabat Glen Malcolm Conning dalam masa sulit ini. Pembunuhan di luar hukum tersebut merupakan pelanggaran berat hukum kemanusiaan internasional." pungkas Usman Hadi dalam keterangannya.
Tak hanya itu, Usman Hadi juga mendesak agar pihak berwenang dapat segera mengusut kasus tersebut dan membawa pelaku ke jalur hukum.
BACA JUGA:Terkuak! Ini 5 Identitas Anggota KKB Pelaku Pembakaran Sekolah di Pegunungan Bintang Papua
BACA JUGA: Satgas Damai Cartenz Lumpuhkan Satu Anggota KKB Pimpinan Undius Kogoya
"Pihak berwenang Indonesia segera menyelidiki kejahatan ini guna membawa pelaku ke pengadilan." terangnya.
Sementara itu, Amnesty International Indonesia telah mencatat ada sebanyak lima kasus penembakan terhadap pesawat sipil yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua sejak Februari hingga Agustus 2024.
Jumlah kasus tersebut dikatahui palaing tinggi terjadi pada Februari 2024 dengan tiga insiden.